Demi Uang dan Kesenangan, Harga Diri dan Keperawanan Dipertaruhkan


Hati ini terasa sakit sekali ketika membaca artikel tentang gaya hidup remaja putri yang rela mempertaruhkan keperawanan hanya demi uang dan motor. Bahkan dalam artikel tersebut disebutkan bahwa teman-temannya sudah terjun sebagai wanita penghibur sejak SMP. Hanya demi uang dan kesenangan, mereka rela melanggar apa yang diharamkan dalam agamanya. Apakah tujuan hidup ini hanya uang, uang dan uang, kesenangan, kesenangan dan kesenangan?(Baca juga : Anak SD Hamil, pertanda apakah ini?)



Waspadai Anak Hoby Nongkrong di Warung Kopi Liar

Sebenarnya kisah tersebut bukanlah hal yang mengejutkan, karena saat ini kita bisa dengan mudah menemukan remaja putri usia pelajar yang berperilaku diluar kewajaran, seperti nongkrong di café remang-remang dengan pakaian minim, cekakak-cekikik tidak jelas dan mer*kok bersama teman laki-lakinya. Bukan hanya café, saat ini banyak warung kopi remang-remang yang dihiasi kehadiran wnita model seperti itu. Semakin s**si penampilan gadis tersebut, semakin ramailah pengunjung warung kopinya.
Mirisnya, siapa yang menjadi pengunjung warung-warung kopi yang biasanya terletak di trotoar, warung tenda, atau gubuk kecil tersebut? Anak-anak laki-laki kita yang kalau dilihat dari usianya, masih sangat ingusan. Masya Allah, kira-kira apa yang mereka inginkan?(Baca juga : Tiga hal positif dalam pacaran)
Suami saya sendiri pernah iseng-iseng menanyakan, apa alasan mereka senang nongkrong di warung kopi remang-remang? Mereka merasa penasaran dan senang ketika dilayani oleh Kimcil. Kimcil, apakah itu? Kimcil ternyata merupakan sebutan Daun muda perkotaan yang biasanya berusia antara 15-23 tahun (SMA-Kuliah) yang menjadi pancingan di warung-warung kopi tersebut. Untuk para orang tua, yuk terus pantau aktivitas anak-anak kita ketika berada di luar, pastikan apakah mereka berada pada lingkungan dan pergaulan yang benar?

Orang Tua, Bagaimana Pertanggungjawabanmu Di Hadapan Allah Kelak?

Kembali lagi pada bahasan wanita yang "menju*l diri" karena uang diatas. Kira-kira orang tuanya tahu nggak sepak terjang anak-anak gadisnya di luar sana? Jawabannya beragam, ada yang tidak tahu, pura-pura tidak tahu, nggak peduli, bahkan yang lebih miris lagi, ada orang tua yang tahu dan menganggap biasa profesi anak gadisnya sebagai penghibur. Lalu, pada anak laki-laki yang suka nongkrong di warung kopi diatas, apakah orang tua mereka tahu kalau anak-anaknya mulai mendekati jerat-jerat yang membahayakan? Astaghfirullah, padahal islam sudah dengan tegas memerintah kepada umatnya untuk menjaga keluarganya dari panasnya api neraka.
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” [QS At-Tahriim: 6]
 Menjaga keluarga (anak dan istri) yang dipimpinnya dari panasnya api neraka dengan cara : memperhatikan pendidikan agama dan juga setiap tindak-tanduknya. Jika para orang tua yang lebih memilih diam dan membiarkan anaknya berbuat maksiat hanya karena menganggapnya sebagai suatu kewajaran. Maka bagaimana tanggung jawab orang tuanya kelak dihadapan Tuhannya, padahal orang tua adalah pemimpin bagi anak dan keluarganya. Jadi, semua tingkah laku anak-anaknya, pasti akan dimintai pertanggungjawaban.
Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Seorang laki-laki adalah pemimpin dalam keluarganya, dan dia akan dimintai pertanggung-jawaban atas apa yang dipimpinnya.” [HR Bukhari dan Muslim]
Sungguh, peran orang tua sangat penting dan sangat menentukan baik-buruk kepribadian anak. Sebab pada dasarnya semua anak terlahir dalam kondisi suci, baik islam dan juga imannya. Namun kemudian karena pengaruh-pengaruh luar, termasuk baik buruknya orang tua dalam mengelola anak-anaknya sehingga jadilah anak menjadi shaleh/shalehah atau bahkan menjadi rusak moralnya.
Loading...
Previous
Next Post »