Tanda-tanda Akhir Zaman, Larisnya Laki-laki dan Susahnya Wanita Menikah

Benarkah jika pada akhir zaman kelak, jumlah laki-laki akan lebih sedikit dibandingkan wanita? Benar, memang salah satu tanda akhir zaman yang kelak pasti terjadi adalah perbandingan antara jumlah laki-laki dan perempuan yang tidak seimbang.
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al ‘Alaa’ telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Buraid dari Abu Burdah dari Abu Musa radliallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu’alaihiwasallam bersabda: “Pasti akan datang pada manusia suatu zaman yang ketika seseorang berkeliling membawa shadaqah emas, lalu ia tidak mendapati seseorang yang mau menerimanya lagi. Lalu akan terlihat satu orang laki-laki akan diikuti oleh empat puluh orang wanita, yang mereka mencari kepuasan dengannya karena sedikitnya jumlah laki-laki dan banyaknya wanita.” (HR Bukhari)
Dalam hadits lain juga disebutkan
Dari Anas Ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,” Di antara tanda tanda kiamat adalah berkurangnya ilmu, munculnya kebodohan, tersebarnya perzinahan, banyak wanita, dan sedikitnya laki laki sehingga lima puluh wanita mempunyai satu laki laki” (HR Bukhari)

Bagaimana dengan kondisi laki-laki dan perempuan sekarang ini?

Saat ini mungkin jumlah laki-laki belum bisa dikatakan lebih sedikit dari perempuan. Namun kenyataannya, laki-laki yang benar-benar normal dan siap bertanggung jawab terhadap wanita (menikah) hanyalah sedikit. Banyak faktor yang membuat lelaki enggan menikah, diantaranya : belum mapan, tuntutan wanita yang terlalu tinggi, tanggung jawab yang besar setelah menikah, banyaknya lelaki yang memiliki kelainan s*ks (g*y), kurangnya pengetahuan agama, dan lain sebagainya.
Selain itu, saat ini terlalu banyak kenikmatan yang ditawarkan setan melalui wanita sehingga sebagian laki-laki lebih memilih menunda prosesi sakral yang juga merupakan ladang ibadah kepada Allah (menikah). Lihatlah diluar sana, betapa mudahnya kita menikmati lekuk tubuh wanita. Betapa banyak tempat-tempat yang menawarkan kenikmatan wanita, dari mulai harga mahal maupun murah. Sungguh miris, wanita yang seharusnya diagungkan dan dimuliakan justru menjadi barang yang diperjualbelikan bahkan adapula yang digratiskan.
Sebaliknya laki-laki, betapa mahalnya dia. Salah satu contoh nyata adalah ketika ada artis laki-laki tampan yang didatangkan ke Indonesia. Siapakah yang menjadi pemujanya? Tidak hanya remaja, ibu-ibu dan anak-anak perempuan di bawah usiapun ikut mengelu-elukannya. Padahal, pada artis perempuan tidak seheboh itu khan? Tidak banyak fans laki-laki yang mengejar apalagi mengelu-elukannya, karena di sekitar mereka sudah banyak wanita cantik yang bisa dinikmati dengan mudah.
Bahkan ada salah satu lagu yang cukup provokatif untuk mempengaruhi laki-laki, yakni :
Mendhing tuku sate, timbang tuku wedhuse (Lebih baik membeli sate daripada beli kambing)
Mendhing genda’an timbang dadi bojone,
(lebih baik pacaran daripada menjadi suami)
Mangan sate, ora mikir mburine
(makan sate tidak perlu mikir belakangnya (resiko))
Ngingu wedhus dadak mikir sukete
(Memelihara kambing harus memikirkan makanannya)
Lagu diatas dapat diartikan bahwa membeli sate lebih enak dibandingkan beli kambing, karena kenikmatan tetap didapatkan tanpa harus memikirkan resiko. Sedangkan jika membeli kambing (menikahi wanita), laki-laki harus memikirkan nafkah ini itu.
Bagi laki-laki yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, lagu tersebut tentu akan mudah diabaikan. Tapi bagaimana bagi laki-laki yang pengetahuan agamanya kurang? Apakah tidak mungkin mereka akan membenarkannya? Apakah tidak mungkin jika impian wanita untuk dinikahi laki-laki akan terlalu sulit diwujudkan? Wallahu alam, semoga semakin banyak lelaki yang pengetahuan agamanya baik sehingga mau menghormati dan memuliakan wanita. amiin YRA. Mohon maaf jika masih banyak kekurangan
Loading...
Previous
Next Post »