Ketika melihat berita tentang perilaku anak SD yang diluar kewajaran, pastilah kita sebagai orang tua merasa kaget dan cemas. Seperti beberapa pemberitaan yang beredar belakangan ini, diantaranya : anak SD membully temannya sendiri, anak SD pacaran, dan lain sebagainya. Tapi kenapa harus kaget, bukankah banyak hal yang menginspirasi anak-anak tersebut untuk melakukannya. Hem, kira-kira apa sajakah hal-hal yang mendorong anak berperilaku tidak sewajarnya tersebut?
Mungkin sebagian dari Anda tidak setuju kalau televisi dianggap sebagai penyebab perilaku menyimpang anak-anak dan remaja kita sekarang. Karena masih ada orang tua yang harusnya berperan sebagai filter bagi anak-anak. Namun, apakah kita yakin kalau semua orang tua mampu mendampingi anak-anak ditengah gempuran media yang semakin tidak bersahabat dengan otak anak-anak?
Seseorang ada di atas agama temannya, maka hendaknya salah seorang kalian meneliti siapa yang dijadikan sebagai temannya.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Dan Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya perumpamaan teman baik dengan teman buruk adalah seperti penjual minyak wangi dan pandai besi. Adapun penjual minyak wangi maka dia akan menghadiahkannya kepadamu atau kamu membeli darinya atau kamu akan mendapat aroma wanginya. Adapun pandai besi maka boleh jadi ia akan membakar tubuhmu atau pakaianmu atau engkau akan mencium bau busuk darinya.” (HR. Bukhari-Muslim)
Namun bagaimana yang terjadi saat ini? Orang tua tak malu lagi melakukan hal-hal yang tidak sepatutnya, misalnya : korupsi, selingkuh, bertengkar dihadapan anak, bergosip, saling membully, adu domba, dan lain sebagainya. Padahal hal tersebut bukan saja menginspirasi anak-anak kita melakukan hal yang sama, tapi juga anak-anak lain di sekitar kita. Maukah kita, para orang tua menjadi sumber inspirasi dosa bagi anak-anak kita?
Tayangan televisi
Tayangan televisi kita saat ini sangatlah menyedihkan. Sinetron anak dan remaja yang seharusnya menjadi alat untuk mendidik dan memperkaya pengetahuan mereka justru disisipi dengan kekerasan, cinta-cintaan, pacaran, dan hal negatif lainnya. (Baca juga : Mengintip Bahaya Televisi untuk Anak)Mungkin sebagian dari Anda tidak setuju kalau televisi dianggap sebagai penyebab perilaku menyimpang anak-anak dan remaja kita sekarang. Karena masih ada orang tua yang harusnya berperan sebagai filter bagi anak-anak. Namun, apakah kita yakin kalau semua orang tua mampu mendampingi anak-anak ditengah gempuran media yang semakin tidak bersahabat dengan otak anak-anak?
Pengaruh Teman
Seorang anak yang awalnya baik bisa berubah menjadi tidak baik gara-gara pengaruh buruk temannya, demikian sebaliknya teman yang buruk perilakunya bisa menjadi baik karena pengaruh baik temannya. Begitu hebatnya pengaruh teman, sehingga Rasulullah mengingatkan kita sebagaimana dalam haditsnya.Seseorang ada di atas agama temannya, maka hendaknya salah seorang kalian meneliti siapa yang dijadikan sebagai temannya.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Dan Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya perumpamaan teman baik dengan teman buruk adalah seperti penjual minyak wangi dan pandai besi. Adapun penjual minyak wangi maka dia akan menghadiahkannya kepadamu atau kamu membeli darinya atau kamu akan mendapat aroma wanginya. Adapun pandai besi maka boleh jadi ia akan membakar tubuhmu atau pakaianmu atau engkau akan mencium bau busuk darinya.” (HR. Bukhari-Muslim)
Perilaku Orang Tua Jaman Sekarang
Ketika menghendaki anak-anak menjadi baik, maka kita harus memberikan teladan yang baik pada mereka. Sebagai orang tua, kita tidak hanya wajib menjadi teladan bagi anak-anak kita, tapi juga bagi anak-anak lain di sekitar kita.Namun bagaimana yang terjadi saat ini? Orang tua tak malu lagi melakukan hal-hal yang tidak sepatutnya, misalnya : korupsi, selingkuh, bertengkar dihadapan anak, bergosip, saling membully, adu domba, dan lain sebagainya. Padahal hal tersebut bukan saja menginspirasi anak-anak kita melakukan hal yang sama, tapi juga anak-anak lain di sekitar kita. Maukah kita, para orang tua menjadi sumber inspirasi dosa bagi anak-anak kita?
Kemajuan Teknologi
Teknologi dapat memberikan kemudahan dalam banyak hal, terutama informasi dan komunikasi. Namun bagaimana teknologi yang tanpa batas dan tanpa rem ini ketika berada dalam genggaman anak-anak kita? Anak-anak kita bebas mengakses apa saja melalui media tersebut. Hem.. ngeri sekali, padahal banyak jerat-jerat yang siap menghancurkan anak-anak kita, seperti : pornografi, kekerasan, dan perilaku menyimpang lainnya. Yuk, lebih bijak dan cerdas lagi dalam mengarahkan anak untuk menggunakan teknologi. (Baca juga : Pendiri Apple Melarang anaknya menggunakan gadget, Kenapa ya?Solusinya adalah Ibu, Sebagai Madrasah Pertama
Tidak bisa dipungkiri, peranan ibu dalam sebuah keluarga sangatlah vital dalam mendidik anak-anaknya. Bahkan disebutkan jika, baik buruknya perilaku anak sangat tergantung dari ibunya. Kita dapat mengambil pelajaran dari kisah beberapa Nabi, diantaranya :
Nabi Nuh yang baik, tapi ketika dia memiliki istri berperilaku buruk, maka anak yang terlahir juga buruk, yakni Kanán.
Raja Firáun yang durjana, ketika memiliki istri yang baik dan sholehah, Asiyah Bintu Muzahim, maka akan lahir disekitarnya, orang-orang yang baik pula, yakni Musa dan Masyitoh (Nabi Musa adalah anak angkat istri Firáun, sementara Masyitoh, adalah tukang sisirnya). (Baca juga : Mendidik anak menjadi generasi rabbani)
Peran seorang ibu sangatlah penting, untuk itu, yuk terus benahi diri agar mampu mendampingi anak-anak kita dalam melewati zaman yang semakin rusak ini. Tanamkan pendidikan agama sedini mungkin agar anak-anak kita memiliki pondasi akhlak yang baik dan mampu membedakan mana yang baik/buruk. Semoga artikel tentang anak SD pacaran, kenapa kaget? Diatas dapat bermanfaat bagi kita semua.Raja Firáun yang durjana, ketika memiliki istri yang baik dan sholehah, Asiyah Bintu Muzahim, maka akan lahir disekitarnya, orang-orang yang baik pula, yakni Musa dan Masyitoh (Nabi Musa adalah anak angkat istri Firáun, sementara Masyitoh, adalah tukang sisirnya). (Baca juga : Mendidik anak menjadi generasi rabbani)
Loading...