Setiap
orang tua pasti ingin melihat buah hatinya tumbuh menjadi anak yang fisiknya sehat
dan otak yang cerdas, begitupun dengan saya. Sebagai ibu muda yang masih belum
berpengalaman, saya berusaha menggali informasi tentang tips-tips memiliki anak
yang sehat dan juga cerdas dari berbagai sumber, baik buku, majalah, mapun
internet. Itu semua menjadi bekal yang sangat berharga jika suatu saat Tuhan
mempercayakan anugerah-Nya berupa kehamilan dan buah hati yang kelak akan hadir
di tengah-tengah keluarga kecil kami.
Harus
diakui, bahwa menjadikan anak cerdas
tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, karena dibutuhkan kerja keras yang
berkesinambungan sejak ia berada dalam kandungan hingga saatnya ia dilahirkan. Nah,
seperti yang saya ketahui bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi
kecerdasan anak, diantaranya adalah nutrisi, stimulasi, kasih sayang, dan juga
lingkungan. Untuk itu, saya berusaha mempersiapkan semua agar kelak berhasil
mendapatkan anak cerdas.
Tak
lama setelah menikah, sayapun diberikan amanah tersebut. Segala macam cara saya
lakukan sebagai ikhtiar untuk mendapatkan anakcerdas, misalnya dengan mengonsumsi makanan bergizi yang menunjang tumbuh
kembangnya, melakukan kegiatan yang dapat menstimulasi otak janin, seperti :
memperdengarkan musik klasik, membacakan cerita, mengajak janin berkomunikasi
secara intens, mengaji, membaca, dan mengerjakan soal-soal matematika. Semua kegiatan
tersebut tak lain bertujuan untuk merangsang otak janin agar kelak ia menjadi anak cerdas.
Setelah
dia lahir ke dunia, saya berusaha fokus untuk mengikuti tumbuh kembangnya dan menyiapkan
segala sesuatu yang dibutuhkan untuk mendukung kecerdasan otaknya, misalnya dengan
memberikan makanan bergizi seimbang, mencurahkan kasih sayang, menstimulasi
dengan aktivitas yang merangsang kecerdasan otaknya, seperti : kegiatan bermain
(bermain puzzle, melipat, menyusun balok, menjumput), kegiatan seni (menyanyi, bermain
musik, mendengarkan lagu), kegiatan olah raga (renang, bowling, bersepeda), kebersamaan
yang menyenangkan (main tebak warna, tebak gambar, makan bersama, dan
lain-lain). Selain itu, untuk mencukupi kebutuhan nutrisinya, saya memberi Radit
tambahan vitamin anak yang berguna
untuk merangsang kecerdasannya. Awalnya saya cukup bingung memilih vitamin anak yang baik, namun berbekal
informasi yang ada akhirnya saya berhasil menemukan Seven Seas Emulsion.
Seven
Seas merupakan vitamin anak yang
mengandung Minyak ikan COD dimana ia merupakan
sumber alami untuk mendapatkan Asam Lemak Omega 3 yang paling efektif karena mengandung
DHA & EPA yang sangat baik untuk memaksimalkan perkembangan otak anak. Satu
lagi alasan saya menjatuhkan pilihan pada Seven Seas adalah karena ia memiliki
rasa jeruk yang sangat disukai Radit dan juga tanpa zat pewarna sehingga aman
sekali dikonsumsi oleh anak.
Banyak sekali manfaat
yang saya rasakan setelah Radit mengonsumsi vitamin Seven Seas, dia menjadi
lebih sehat, aktif, nafsu makanannya baik, dan yang pasti kemampuan belajar dan
konsentrasinya sangat bagus. Dengan konsentrasi dan daya tangkap yang bagus,
saya bisa dengan mudah mengajarinya banyak hal. Berkat kecerdasan dan daya
tangkap Radit yang maksimal, saya sering mendapatkan pujian dari guru TKnya.
Ada kejadian yang
cukup berkesan ketika saya berbincang-bincang dengan guru TK Radit. Karena umur
Radit belum matang untuk masuk sekolah SD, maka saya dan suami berencana menunda
Radit masuk ke SD dengan cara meminta pada gurunya agar Radit diperbolehkan mengulang
di TK B. Jawaban guru Radit di luar dugaan, dia meyakinkan pada saya bahwa
Radit anak yang cerdas, jadi dia pasti siap masuk kelas 1 SD.
Sepertinya
keputusan kami untuk menunda Radit masuk ke SD akan gagal total karena Radit
sudah mendengar rencana kami dan dia protes, “Radit nggak mau kelas TK lagi,
Radit mau naik kelas,” jawabnya ketus.
“Nak,
kelas satu SD itu pelajarannya sulit, ibu takut nanti kamu bingung,” kata saya
beralasan.
“Tapi
Radit kan anak cerdas, Bu. Radit janji akan rajin belajar,“rengeknya.
“Ya
sudah, tapi nanti Radit harus siap mengulang di TK lagi apabila tidak lolos tes
masuk SD, “akhirnya saya memutuskan.
“Iya
deh, tapi Radit akan rajin belajar biar lolos tes masuk kelas satu,” jawabnya enteng.
Dan,
saat yang ditunggu-tunggu telah tiba. Hari itu, Radit menjalani tes seleksi di
SD favoritnya. Dengan optimis, dia memasuki ruangan tempat tes. Sedangkan saya menunggu
di luar ruangan dengan perasaan cemas dan gelisah. Sungguh di luar dugaan,
Radit keluar dari ruangan dengan tenangnya dan ia langsung menghampiriku dengan
senyumnya yang khas.
Sepanjang
perjalanan, dengan antusiasnya Radit menceritakan pengalamannya menghadapi para
guru yang mewawancarainya. Dia bilang, dia bisa menjawab pertanyaan guru-guru
itu dengan lancar. Ah.. tapi saya masih sangat cemas sebelum mengetahui hasil
pengumumannya.
Namun,
keesokan harinya rasa cemas dan gelisah yang menghantui selama sehari semalam
terasa hilang saat melihat hasil pengumuman calon siswa baru, dimana nama
RADITYA SURYA terpampang dengan jelas sebagai calon siswa di SD tersebut. Melihat
namanya tertera di papan pengumuman, Radit langsung bersorak kegirangan, “Horee…
aku lolos! “
Dengan
perasaan terharu, aku segera memeluk tubuh kecilnya dan menghadiahi sebuah
ciuman yang sangat special karena dia berhasil membuatku bangga.
Loading...