Seperti biasaa, di tengah kesibukan tugas sebagai IRT, saya selalu menyempatkan diri untuk terus berkarya, entah itu nabung naskah buku, nulis cernak buat media, atau ikut-ikutan berkuis ria. Kali ini, cernak saya kembali di muat di Radar Bojonegoro tepatnya pas moment Idhul Adha 2014. NAh berikut ini versi aslinya yaa, monggo bagi yang mau ikutan belajar :
Bahagianya Memberi
Rama pulang
sekolah dengan muka sedih. Ketika ditanya sama ibunya, dia hanya diam saja dan
langsung masuk ke kamar. Penasaran dengan sikap putranya, sang ibu bergegas
mengejarnya ke kamar.
“Rama sakit
ya?”tanya ibu.
Rama hanya
menggeleng perlahan,”maafkan Rama ya, Bu!”
“Loh, Rama kan
tidak bersalah, kenapa minta maaf?” ujar sang ibu penasaran.
Lalu Rama
menceritakan kalau hari ini di sekolahnya sedang menyembelih sapi dan
membagi-bagikan dagingnya kepada sebagian teman-teman kelasnya. Sayangnya, Rama
tidak mendapatkan bingkisan berisi daging sapi, padahal dia juga ingin
memberikan kejutan untuk ibunya.
“Apa Rama bukan
anak baik, Bu?”ucapnya dengan wajah nelangsa.
Ibu tertawa
mendengar cerita putranya, lalu dia menjelaskan tentang qurban, siapa yang
wajib berqurban, dan siapa yang berhak menerimanya.
“Wah, berarti
Rama bisa menyembelih qurban sendiri ya?”ujarnya semangat.
“Bisa dong,
doakan tahun depan ayah punya rejeki lebih ya!”jawab ibunya.
“Iya bu, Rama
ingin sekali bisa membagi-bagikan daging qurban pada orang yang
membutuhkan,”kata Rama.
***
Keinginan Rama
untuk bisa membeli kambing saat hari raya qurban sangat besar. Diam-diam dia mengumpulkan
uang sakunya dalam celengan kambing miliknya.
“Semoga saja
uangku cukup untuk membeli kambing qurban,”doanya setiap kali memasukkan uang
lima ribu rupiah dari ibunya. Setiap hari Rama tak pernah absen menabung uang
dalam celengan kambingnya.
Setahun berlalu
dengan cepatnya. Moment yang ditunggu Rama kian mendekat. Dia nampak tidak
sabar ingin segera memberikan kejutan pada orang tuanya. Perlahan dia memeluk
celengan kambing yang akan dipecah dalam beberapa hari kemudian.
“Rama,
alhamdulillah kita bisa membeli kambing qurban besuk,”ujar ibunya dengan senyum
mengembang.
“Wah, Rama bahagia
banget, bolehkah aku ikut membeli kambing qurban?”teriak Rama
“Tentu saja
sayang,”jawab Ibunya.
Pagi itu, ibu
dan ayahnya bersiap pergi membeli kambing qurban. Tak lupa mereka memanggil
putranya untuk ikut ke pasar hewan. Namun Rama tak kunjung keluar kamar,
meskipun ayah dan ibunya sudah berteriak memanggilnya.
“Rama, ayo kita
berangkat!”ujar ibunya seraya mengetuk pintu kamar.
“Iya, Bu
sebentar,”jawab Rama.
Merasa
penasaran, sang ibu membuka pintu kamar Rama. Alangkah terkejutnya dia
mendapati putranya tengah menghitung uang celengannya.
“Loh, untuk apa
kamu memecah celengan itu?”tanya ibunya.
“Rama ingin
membeli kambing qurban dengan uang celengan ini, Bu,”jawab Rama kikuk.
Ibu nampak
terharu melihat putranya. Perlahan dia ikut jongkok di lantai untuk menghitung
uang tabungan putranya. Dia nampak heran setelah tahu jumlah tabungan Ramä yang
cukup banyak. Rama menjelaskan kalau selama setahun ini, dia selalu menyimpan
uang sakunya dalam celengan.
“Jadi uang
tabungan ini kamu ambil dari uang sakumu sendiri?” tanya ibu memastikan
“Iya, Bu, habis
aku ingin sekali membeli kambing qurban,”jawab Rama tersipu malu.
Setelah
menghitung uang tabungannya, Rama dan sang ibu bergegas keluar kamar menemui
ayahnya yang sudah lama menunggu. Ayah nampak bangga dan terharu mendengar
cerita ibu tentang uang tabungan Rama.
Setelah memilih
kambing qurban, Rama dan keluarganya bergegas pulang ke rumah. Semalaman Rama
sulit memejamkan matanya, dia tidak sabar menunggu hari esok saat moment
menyembelih kambing qurban.
Setelah shalat
idul adha di lapangan, Rama dan keluarganya menyaksikan sendiri proses
penyembelihan hewan qurban. Rama nampak bahagia sekali saat membagi-bagikan
daging qurban kepada tetangganya yang kurang mampu.
“Terima kasih
ya, nak Rama,üjar Mbok Darmi.
“Sama-sama,
Mbok,”ujar Rama dengan mata berbinar. Benar kata ibunya, bahwa memberi lebih
membahagiakan dibandingkan dengan menerima.
Bagi yang pengen kirim ke Radar Bojonegoro, monggo sajaaa. Syaratnya sih sama, TNR 12, spasi 1 1/2, trus kurang lebihnya 300 kata - 500 kata. Kirim ke email : kenalyan@yahoo.co.id Biasanya tidak ada balasan email, jadi sabar ajaa yaa selama dalam masa penantian he he he.... Selamat menuliiis!!!
Loading...