Mendidik Anak Menjadi Generasi Rabbani (Part 3-habis)

Kesimpulan

Berkaca dari Nasihat Luqman Al Hakim kepada anaknya, maka para orang tua wajib memperhatikan beberapa aspek dalam memberikan pendidikan anak pada masa kritis, yakni :
  • Mengajarkan pada anak agar selalu mentauhidkan Allah dan menjauhi kemusyrikan
"Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya. diwaktu ia memberi pelajaran kepada anaknya: "Hai anakku. janganlah kamu mensekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kedzaliman yang besar"(Luqman [31]: 13)
Zaman modern seperti sekarang ini, pendidikan tauhid bukanlah hal yang penting dan bukan prioritas utama, benarkah? Benar, karena kebanyakan pendidikan modern lebih memprioritaskan pendidikan yang bersifat materi dan hanya sekedar mengembangkan kecerdasan otak tanpa diimbangi dengan kecerdasan spiritual. Akibatnya, banyak kita jumpai anak-anak balita dengan kecerdasan dan talenta yang luar biasa namun sayangnya mereka tidak mengenal nilai-nilai ketauhidan.
Mengenalkan tauhid merupakan kewajiban pertama orang tua kepada anaknya yang nantinya akan dipertanggungjawabkan dihadapan Allah SWT. Tauhid menjadi prioritas utama, karena merupakan kunci keselamatan bagi seorang hamba dihadapan Allah SWT. Selain itu, orang tua harus terus mengingatkan anaknya agar selalu menjauhi kemusyrikan, karena merupakan dosa yang terbesar dan tidak akan diampuni oleh Allah. Pendidikan tauhid pada masa ini sangat penting dan harus diprioritaskan karena dapat menimbulkan dampak luar biasa pada kehidupan anak selanjutnya. Pendidikan tauhid yang kuat akan menjadikan anak menjadi tunduk, takut, dan terus bergantung pada Allah SWT.
  • Mengajarkan anak untuk berbakti kepada kedua orang tuanya
"Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua ibu bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. (Luqman (31: 14).
Nasihat Luqman al Hakim diatas layak menjadi pedoman bagi orang tua dalam mendidik dan menasihati anaknya. Berbakti kepada orang tua harus dilakukan seorang anak dari mulai kecil hingga pada saat anak sudah menjadi orang tua sekalipun selagi orang tua masih hidup. Apabila orang tuanya sudah meninggal, maka seorang anak masih memiliki kewajiban, yakni mendoakannya setiap waktu.
Untuk membentuk generasi yang berbakti pada orang tua, maka orang tua wajib memberikan kasih sayang dan perlindungan yang dibutuhkan anak. Bayangkan saja, bagaimana anak bisa mencintai dan berbakti pada anak, kalau dia tidak pernah merasakan kasih sayang orang tuanya. Kasih sayang orang tua juga sangat bermanfaat untuk tumbuh kembang anak, karena dapat membuat anak tidak hanya mencintai dirinya sendiri, tapi orang tua, keluarga dan juga orang disekitarnya.
  • Mengajarkan kewajiban shalat dan juga kewajiban yang lainnya.
Wahai anakku tersayang, laksanakanlah shalat, suruhlah menusia berbuat baik dan cegahlah manusia berbuat dosa (mungkar). Bersabarlah kamu menghadapi segala cobaan yang menimpa dirimu. Sungguh, perbuatan demikian itu termasuk urusan yang berat (QS Luqman [31] 17).
Shalat merupakan tiang agama, karena itu orang tua harus mengajarkan kewajiban untuk menjaga sholat kepada anak sedini mungkin. Kebiasaan menjaga shalat sejak dini akan mengantarkan anak-anak kita kepada generasi Rabbani, karena shalat tidak hanya mengajarkan anak untuk dekat dengan Rabb_Nya, tapi juga dapat mencegah mereka dari perbuatan dosa (mungkar). Selain itu, orang tua juga harus memerintahkan anak untuk amar ma’ruf nahi munkar dan bersabar apabila mendapat musibah. Jika anak sudah mengerti dan paham akan semua kewajiban yang harus ditunaikan, maka mereka akan melaksanakan kewajiban tersebut dengan baik dan ikhlas.
  • Mengajarkan akhlak yang baik kepada anak
Akhlak merupakan penghias diri seseorang. Akhlak yang mulia membuat seseorang dihormati dan dihargai, sebaliknya akhlak yang tercela membuat seseorang dihina dan dilecehkan. Luqman Al Hakim menekankan masalah akhlak kepada anaknya, sebagaimana termaktub dalam firman Allah :
"Dan jangalah kamu memalingkan mukamu dan manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Dan sederhanakanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.(Luqman [31]: 18-19).
Orang tua yang baik pasti akan memperhatikan pendidikan anaknya dari sejak lahir hingga akil baligh. Pendidikan yang dipilih tentunya harus yang islami, karena pendidikan islam secara kaffah dapat membantu menyempurnakan akhlak anak-anak.
  • Memberikan teladan yang baik kepada anak
Tidak hanya berkewajiban mendidik anak, orang tua berkewajiban memberikan teladan yang baik pada anaknya. Bagaimana kita menuntut anak menjadi baik, jika sebagai orang tua kita memberikan contoh yang tidak baik. Teladan yang baik harus diberikan sejak dini, karena anak memiliki kemampuan menangkap dan merekam apa yang dilihat dan didengarkan dari lingkungan sekitarnya.
  • Mendoakan anak
Mendoakan anak merupakan salah satu kewajiban orang tua. Apapun yang terjadi, orang tua tidak diperbolehkan melepaskan anak dari doa, karena doa merupakan wujud kepasrahan orang tua kepada Allah SWT. Doa yang tak pernah putus untuk anak bisa dikatakan sebagai bentuk penjagaan dan tanggung jawab orang tua kepada Rabb_Nya.
Jika segala upaya sudah dilaksanakan dengan baik untuk mendidik anak, maka orang tua wajib berserah dan berpasrah pada Allah. semoga upaya mendidik anak menjadi generasi Rabbani bisa terwujud dengan baik, Amin.
Semoga artikel saya diatas dpat menambah wawasan dan pengetahun para orang tua dalam mendidik anak-anaknya. amiin. Mohon maaf jika ada kekhilafan dalam penyampaian.
Loading...
Previous
Next Post »