Adakah pacaran yang dibolehkan dalam islam? Pacaran umumnya diawali dengan pandangan mata, lalu turun ke hati, lalu timbullah hasrat untuk berduaan, kemudian dilanjutkan dengan bersentuhan dan adegan lain yang sejatinya sudah menggiring keduanya pada perbuatan zina. Padahal, seperti yang kita ketahui Allah sangat melarang manusia mendekati zina, sebagaimana dalam ayat berikut :
Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al Isro’ [17]: 32)
Jika mendekati zina saja sudah dilarang, apalagi pacaran? Lalu bagaimana solusinya untuk menyalurkan hasrat cinta kasih kepada selain jenis? Mungkinkah ada cara lain, misalnya “pacaran ala islami”? Pacaran ala islami bisa disebut pembodohan yang sebodoh-bodohnya. Sesuatu yang sudah dilarang Allah, berarti memang dapat menimbulkan mudharat bagi manusia. Jadi, tidak perlu dipaksakan menjadi “halal”ataupun dilabeli dengan “islami”.
Pacaran islami bisa dikatakan merupakan cara halus setan untuk menjerumuskan manusia kepada kehancuran. Masih mau menyangkal? Memangnya ada pacaran tanpa berpandangan, memangnya ada pacaran tanpa kata-kata mesra, memangnya ada pacaran tanpa saling merayu, memangnya ada pacaran tanpa jalan bareng, memangnya ada pacaran tanpa angan-angan/impian, dan lain sebagainya. Padahal semua yang ada dalam pacaran merupakan bagian dari zina loh, sebagaimana hadits berikut :
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu , Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap anak Adam telah ditakdirkan bagian untuk berzina dan ini suatu yang pasti terjadi, tidak bisa tidak. Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.” (HR. Muslim no. 6925)
Pacaran saat ini dijadikan gerbang awal menuju pernikahan. Alasan ingin saling mengenal/memahami satu sama lain, penjajakan atau tetek bengek lainnya membuat pacaran dianggap suatu yang sah/wajar bagi kebanyakan orang. Herannya lagi, kebanyakan orang tua zaman sekarang yang memberi lampu hijau pada anaknya untuk pacaran.
Padahal kalau dipikir-pikir, pacaran bukanlah tolak ukur langgengnya sebuah pernikahan, Pacaran juga tidak menjamin seorang memahami pasangan sepenuhnya. Karena faktanya, saat ini banyak pasangan suami istri yang pernikahannya diawali dengan pacaran justru mengalami kegagalan. Alasannya sih karena tidak cocok, sudah tidak sejalan, tidak memahami satu sama lain, sudah tidak cinta lagi, dan berbagai alasan lain. Lalu, apa gunanya pacaran yang dulunya digadang-gadang sebagai jalan mengenal/memahami satu sama lain, menyatukan visi/misi, memupuk cinta, atau alasan lainnya. Sudah berbuat dosa, pernikahan gagal lagi! Rugi serugi-ruginya, khan?
Pacaran terbaik adalah setelah menikah
Dalam Pacaran, semuanya akan tampak indah, karena setan senantiasa menggoda manusia dengan tipuannya agar anak Adam mudah terjerumus dalam dosa. Sekali terjebak, setan akan bersorak gembira. Tapi akan lain ceritanya apabila pacarannya dilakukan setelah menikah. Pernikahan yang benar dalam islam tidak diawali dengan pacaran, tapi melalui proses ta’aruf yang tidak melanggar syari’at. Dengan pernikahan yang dilandasi rasa cinta kepada Allah SWT, pasangan suami istri akan mudah menemukan cinta sejati.
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (QS. Ar Rum:21)
Gaya pacaran sesuai syariat yang dilakukan setelah menikah tidak hanya mendatangkan ridho Allah SWT, tapi juga menjadi ladang amal untuk menggapai Jannah_Nya. Semoga artikel tentang pacaran yang dibolehkan dalam islam diatas dapat bermanfaat bagi kita semua.
Loading...