Siapa sich yang tidak pernah sakit? Setiap orang pasti pernah mengalami sakit, baik itu ringan maupun berat. Ketika menghadapi penyakit, manusia seringkali mengeluh dan mencari kambing hitam penyebab datangnya penyakit. Padahal, apapun penyakit yang menyerang manusia, semua datang atas kehendak Allah. Sehingga jangan pernah marah dengan keadaan, apalagi berputus asa.
Memang sich, di dunia ini tidak ada satupun orang yang ingin ditimpa penyakit, apalagi yang berat. Namun begitu, kita harus sadar bahwa turunnya penyakit pada manusia, tentulah Allah menghendaki sesuatu yang tersembunyi pada hamba_Nya. Seperti contohnya Nabi Ayub yang ditimpakan penyakit yang sedemikian berat dan ujian berat yang bertubi-tubi menghantam.
Belajarlah dari kisah kesabaran Nabi Ayub dalam menghadapi penyakit dan ujian berat, sehingga kita tidak hanya bisa terbebas dari penyakit dan ujian yang berat, namun juga bebas melenggang ke surga berkat kecintaan Allah atas kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi ujian sakit.
Agar kita bisa sabar dan tabah dalam menghadapi ujian sakit, berikut ini saya jabarkan beberapa keistimewaan orang sakit :
Belajarlah dari kisah kesabaran Nabi Ayub dalam menghadapi penyakit dan ujian berat, sehingga kita tidak hanya bisa terbebas dari penyakit dan ujian yang berat, namun juga bebas melenggang ke surga berkat kecintaan Allah atas kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi ujian sakit.
Agar kita bisa sabar dan tabah dalam menghadapi ujian sakit, berikut ini saya jabarkan beberapa keistimewaan orang sakit :
1. Sakit dapat menghapuskan dosa
Jangan mengeluh apalagi mengutuk penyakit yang menimpa Anda, karena bukannya meringankan penyakit, tapi justru menambah dosa. Bersabarlah, karena melalui penyakit yang Anda derita, Allah menghapuskan dosa-dosa yang pernah kita lakukan.
Rasulullah Saw bersabda: “Tiada seorang mu’min yang rasa sakit, kelelahan (kepayahan), diserang penyakit atau kesedihan (kesusahan) sampai duri yang menusuk (tubuhnya) kecuali dengan itu Allah menghapus dosa-dosanya” (HR.
Bukhari).
Rasulullah Saw bersabda: “Tiada seorang mu’min yang rasa sakit, kelelahan (kepayahan), diserang penyakit atau kesedihan (kesusahan) sampai duri yang menusuk (tubuhnya) kecuali dengan itu Allah menghapus dosa-dosanya” (HR.
Bukhari).
2. Tetap Mendapatkan Pahala
Ketika Anda sakit, pastilah Anda menyesal karena terhalang dari melaksanakan kebaikan, misalnya : shalat jamaah di Masjid, dan aktivitas ibadah lainnya. Tenanglah, ternyata Allah tetap memberikan pahala atas kebaikan yang biasa Anda lakukan pada saat sehat. Subhanallah… betapa besarnya nikmat Allah tersebut.
Rasulullah Saw bersabda: “Apabila salah seorang hamba sakit atau bepergian (safar), maka Allah mencatat pahalanya seperti pahala amal yang dikerjakannya sewaktu ia tidak bepergian atau sehat.” (HR. Bukhari).
Di sebutkan pula dalam riwayat hadist lain, Rasulullah Saw bersabda yang semakin menguatkan hadits di atas: “Apabila seorang hamba sakit sedang dia biasa melakukan suatu kebaikan, maka Allah berfirman kepada malaikat: “Catatlah bagi hamba-Ku pahala seperti yang biasa ia lakukan ketika sehat.” (HR. Abu Hanifah).
Rasulullah Saw bersabda: “Apabila salah seorang hamba sakit atau bepergian (safar), maka Allah mencatat pahalanya seperti pahala amal yang dikerjakannya sewaktu ia tidak bepergian atau sehat.” (HR. Bukhari).
Di sebutkan pula dalam riwayat hadist lain, Rasulullah Saw bersabda yang semakin menguatkan hadits di atas: “Apabila seorang hamba sakit sedang dia biasa melakukan suatu kebaikan, maka Allah berfirman kepada malaikat: “Catatlah bagi hamba-Ku pahala seperti yang biasa ia lakukan ketika sehat.” (HR. Abu Hanifah).
3. Mendapatkan Pahala Kebaikan
Kesabaran dan keihlasan ketika menghadapi penyakit akan digantikan Allah dengan pahala kebaikan, karena itu hindari mengeluh, menghujat, apalagi putus asa dalam menghadapi penyakit.
Rasulullah Saw bersabda: “Tiada seorang muslim tertusuk duri atau yang lebih dari itu, kecuali Allah mencatat baginya kebaikan dan menghapus darinya dosa.” (HR. Bukhari).
Dalam hadits lain juga disebutkan tentang masalah ini, Rasulullah Saw bersabda: Barangsisapa dikehendaki oleh Allah kebaikan baginya, maka dia (diuji) dengan suatu musibah. (HR. Bukhari).
Rasulullah Saw bersabda: “Tiada seorang muslim tertusuk duri atau yang lebih dari itu, kecuali Allah mencatat baginya kebaikan dan menghapus darinya dosa.” (HR. Bukhari).
Dalam hadits lain juga disebutkan tentang masalah ini, Rasulullah Saw bersabda: Barangsisapa dikehendaki oleh Allah kebaikan baginya, maka dia (diuji) dengan suatu musibah. (HR. Bukhari).
4. Mendapatkan Derajat yang Tinggi di Sisi Allah SWT
Ternyata didalam surge itu terdapat derajat tertentu yang harus dicapai manusia. Apabila kita tidak bisa mencapai derajat tersebut dengan suatu amal, maka kita bisa meraih derajat tertinggi tersebut dengan musibah atau penyakit yang diderita, misalnya mati syahid adalah kematian yang mulia yang bisa dicapai dengan jalan berperang di jalan Allah. Apabila kita ingin memperoleh kematian mulia tersebut, sementara jalan untuk syahid tidak terjadi, maka kita bisa memperoleh derajat mati syahid dari kesabaran dan keikhlasan menghadapi penyakit berat yang menimpa.
Rasulullah saw bersabda: “Wabah adalah syahadah (mati syahid) bagi setiap muslim.”(HR. Bukhari)
Terdapat pula dalam hadits lain, Rasulullah saw bersabda: “Seorang hamba memiliki suatu derajat di surga. Ketika dia tidak dapat mencapainya dengan amal-amal kebaikannya, maka Allah menguji dan mencobanya agar dia dapat mencapai derajat itu.” (HR. Thabrani)
Rasulullah saw bersabda: “Wabah adalah syahadah (mati syahid) bagi setiap muslim.”(HR. Bukhari)
Terdapat pula dalam hadits lain, Rasulullah saw bersabda: “Seorang hamba memiliki suatu derajat di surga. Ketika dia tidak dapat mencapainya dengan amal-amal kebaikannya, maka Allah menguji dan mencobanya agar dia dapat mencapai derajat itu.” (HR. Thabrani)
5. Memperoleh Ganjaran Berupa Surga
Ketika seseorang mendapat penyakit yang berat sehingga kesulitan menjalani kehidupannya di dunia, namun dia tetap bersabar dan ikhlas, maka dia akan mendapatkan ganjaran surga.
Rasulullah saw bersabda: “Apabila Aku menguji hamba-Ku dengan membutakan kedua matanya dan dia bersabar, maka Aku ganti kedua matanya itu dengan surga.” (HR. Ahmad).
Subhanallah, betapa besarnya perhatian Allah pada hamba_Nya. Bahkan demi menghibur hamba_Nya yang ditimpa penyakit, Allah memberikan balasan yang sangat besar. Karena itu berpikir positif, sabar dan ikhlaslah ketika ujian sakit menyapa agar tidak hanya kesembuhan yang kita dapatkan, tapi juga pahala dan balasan surga. Semoga informasi tentang keistimewaan orang yang menderita penyakit diatas dapat bermanfaat bagi kita semua.
Baca Artikel Keren Lainnya
Tips Islami Ketika Menghadapi Sakit
Empat Malaikat yang Menjenguk Orang Sakit
Jurus Ampuh Membuka Pintu Langit
Amalan-Amalan Ringan untuk Mempercepat Jodoh
Bolehkah Istri Menolak Tinggal Di Rumah Mertua?Rasulullah saw bersabda: “Apabila Aku menguji hamba-Ku dengan membutakan kedua matanya dan dia bersabar, maka Aku ganti kedua matanya itu dengan surga.” (HR. Ahmad).
Subhanallah, betapa besarnya perhatian Allah pada hamba_Nya. Bahkan demi menghibur hamba_Nya yang ditimpa penyakit, Allah memberikan balasan yang sangat besar. Karena itu berpikir positif, sabar dan ikhlaslah ketika ujian sakit menyapa agar tidak hanya kesembuhan yang kita dapatkan, tapi juga pahala dan balasan surga. Semoga informasi tentang keistimewaan orang yang menderita penyakit diatas dapat bermanfaat bagi kita semua.
Baca Artikel Keren Lainnya
Tips Islami Ketika Menghadapi Sakit
Empat Malaikat yang Menjenguk Orang Sakit
Jurus Ampuh Membuka Pintu Langit
Amalan-Amalan Ringan untuk Mempercepat Jodoh
Loading...