Rejeki estafet, apakah itu? Itu mah istilah buatanku sendiri ketika mendapatkan rejeki secara sambung menyambung alias berkelanjutan. Rejeki bisa datang dari mana saja dan bisa juga berupa apa saja. Mengenai datangnya rejeki, entah kenapa aku merasa Allah begitu murahnya karena selalu menghujani hidupku dengan rejeki. Suami dan orang tua yang menyayangiku sepenuh hati, anak-anak yang cerdas dan menyenangkan hati, teman yang baik dan loyal, anak-anak kos yang alhamdulillah baik semuanya, saudara, dan orang-orang disekeliling yang menyayangiku.
Seperti sore hari kemarin, pas kami mau keluar beli makan malam. Tiba-tiba kakak ipar datang ke rumah dan meminta kami kerumahnya. Sesampainya disana, kami hanya bengong, karena aneka makanan tersaji didepan mata. Ceritanya, kakakku itu bagian pengurus katering di nikahan tetangga. Nah, karena terlalu banyak makanan yang dipesan, akhirnya kelebihannya masih super banyak dan si empunya hajatan memasrahkan semua ke kakak. Ya sudah, diundanglah adik-adik dan saudara-saudara buat mengeksekusi tuh makanan. He eh ehe…. Termasuk aku.
Tapi anehnya, belum makanpun perut rasanya udah kenyang duluan melihat aneka hidangan, dari mulai semur lidah, capcay, lontong kikil, sate ayam, ayam rica-rica, nasi goreng, ayam tepung, udang tepung, eh buah, es dawet. Hem…. Kenapa kami justru gak begitu selera ya? (efek melihat banyak makanan pastinya). Okey dech, karena jumlahnya sangat-sangat banyak, akhirnya kita-kita dibungkusin aneka jenis makanan untuk dibawa pulang.
Tapi anehnya, belum makanpun perut rasanya udah kenyang duluan melihat aneka hidangan, dari mulai semur lidah, capcay, lontong kikil, sate ayam, ayam rica-rica, nasi goreng, ayam tepung, udang tepung, eh buah, es dawet. Hem…. Kenapa kami justru gak begitu selera ya? (efek melihat banyak makanan pastinya). Okey dech, karena jumlahnya sangat-sangat banyak, akhirnya kita-kita dibungkusin aneka jenis makanan untuk dibawa pulang.
Sesampainya di rumah, kami bersantai dulu di depan kamar. Eh, tak lama kemudian ada anak kos yang datang dan membawa sebuah kardus. Ehm… kudengar dia memanggilku dan anak-anak kos yang kebetulan sudah pada datang. Eits, ternyata dirumahnya habis ada acara lamaran kakaknya. Ya sudah, alhamdulillah lagi aku harus rela menerima aneka kue dan buah-buahan pemberian si Mbak kos tersebut.
Beneran dech, kulkasku udah langsung penuh aneka lauk dan kue-kue yang sudah saya ceritakan diatas. Eh, pagi harinya, ada anak kos lagi yang datang ngasih oleh-oleh bingkisan umroh. Belum lagi aneka kue-kue yang dia bawa dari rumah, semakin penuh sesak saja nih kulkasku he he he…. Alhamdulillah… inilah yang kunamakan rejeki estafet. Entahlah, semoga saja hari ini dan hari-hari selanjutnya, Allah masih bermurah hati memberikan rejeki estafet pada keluarga kami.
Loading...