Kematian, siapa sich yang tahu kapan datangnya. Kematian tidak bisa ditebak datangnya, namun dia pasti akan menjemput kita. Dia datang tidak hanya kepada orang yang sakit, tapi bisa saja datang pada seseorang yang sehat bugar. Dia tidak juga datang pada orang yang berusia lanjut, karena anak-anak dan remaja juga tak luput dari pelukan kematian.
Ketika kematian menyapa keluarga, teman, atau orang-orang tercinta, pastilah akan menyisakan kepedihan mendalam. Namun sabar dan ikhlas haruslah tetap menjadi sikap utama kita dalam menghadapi takdir_Nya.
Dalam setiap kematian, pastilah akan ada cerita tersendiri tentang almarhum/almarhumah, entah itu kebaikannya atau keburukannya. Kalau yang dibicarakan kebaikannya sich, tidak jadi masalah, tapi bagaimana jika keburukannya? Bolehkah kita membicarakan keburukan atau mencaci maki orang yang sudah meninggal?
Islam sungguh bijak dalam memberikan tuntunan kepada umatnya.
Dari ‘Aisyah radhiallaahu ‘anha, dia berkata: Nabi Shallallâhu ‘alaihi wasallam bersabda: “janganlah kalian mencela orang-orang yang sudah mati, karena mereka itu sudah sampai kepada apa yang telah mereka lakukan”. (H.R.al-Bukhâriy)
Dari penjelasan hadits diatas bisa disimpulkan bahwa perbuatan menjelek-jelekkan atau mencela orang yang sudah meninggal termasuk dalam prbuatan yang diharamkan dalam islam. Artinya akan berdosa apabila kita melakukannya. Lagian, apa untungnya sich mencela orang yang sudah meninggal? Toh yang dicela juga tidak mendengar, bahkan perbuatan tersebut justru bisa berakibat melukai hati dan perasaan keluarganya yang mungkin tidak memiliki kesalahan pada diri Anda.
Di dalam kitabnya Usud al-Ghâbah, Ibnu al-Atsîr berkata : “Ketika ‘Ikrimah bin Abu Jahal masuk Islam, banyak orang-orang yang berkata: ’wah!, ini adalah anak musuh Allah, Abu Jahal’. Ucapan ini menyakiti hati ‘Ikrimah karenanya dia mengadukan perihal tersebut kepada Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wasallam, lantas beliau bersabda: “Janganlah kalian mencela ayahnya karena mencela orang yang sudah mati, akan menyakiti orang yang masih hidup (keluarganya)”.
Sikap terbaik seorang muslim ketika mendapati kematian adalah menjadikannya sebagai pelajaran terindah untuk melembutkan hati, menguatkan iman, dan semakin mendekatkan diri kepada Sang khalik. Semoga kita terhindar dari perbuatan buruk dan yang diharamkan dalam islam. Amiin Ya Rabbal Alamiin.
Loading...