Memiliki Ayah pengidap Hipertensi dan ibu mertua pengidap diabetes
membuat saya sempat was-was dan takut. Tentu saja, karena keturunan hipertensi
dan diabetes beresiko menderita penyakit yang sama. Namun kecemasan itu tidak
berlarut-larut, karena faktor risiko
tersebut bisa dihindari dengan memperbaiki pola hidup sehat dan menjaga
pola makan yang benar.
Aku dan keluarga tercinta |
Sebagai seorang ibu, saya harus rela dan mampu menjadi #Health Agent, terutama bagi suami dan anak-anak. Saya tidak ingin memberikan kesusahan dengan mewariskan penyakit mematikan tersebut kepada anak cucu saya. Nah, melalui Kontes Blog yang diselenggarakan oleh Nutrifood, saya hendak berbagi cerita tentang tips hidup sehat yang berusaha saya jalankan untuk menghindari warisan penyakit keturunan, diantaranya :
• Mengontrol asupan karbohidrat
Karbohidrat
penting bagi tubuh untuk menghasilkan energi. Meski demikian, seseorang yang
berisiko mewarisi penyakit diabetes dan hipertensi wajib memperhatikan asupan
karbohidrat. Untuk mengatasinya, saya berusaha memilih asupan karbohidrat
kompleks yang lebih ramah dan mudah dicerna oleh tubuh, misalnya : beras merah,
ubi jalar, jagung, kentang, sayuran hijau, wortel, labu kuning, dan lain sebagainya.
• Cerdas memilih dan mengonsumsi gula
Gula
termasuk salah satu sumber karbohidrat penting bagi tubuh dan otak. Tapi jika
berlebihan dapat berakibat buruk bagi kesehatan, salah satunya penyebab
diabetes dan obesitas yang menjadi penyebab hipertensi. Untuk menyiasatinya, saya
mengganti gula pasir dengan gula rendah kalori yang lebih sehat dan aman.
• Mengontrol asupan garam
Garam
juga penting untuk kesehatan tubuh, tapi jika berlebihan justru mengancam
kesehatan, salah satunya menyebabkan hipertensi. Untuk mengatasinya, saya
berusaha mengontrol asupan garam dalam makanan.
• Minum Air putih 8 Gelas Sehari
Air
merupakan zat gizi penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan mencegah penyakit
berbahaya, termasuk hipertensi. Agar konsisten menjaga asupan air putih, saya
menetapkan jadwal, yakni : Sebelum tidur, bangun tidur, 1 jam sebelum dan sesudah sarapan, sejam sebelum dan sesudah makan siang, dan sebelum dan sesudah makan sore.
Minum susu
Susu
sangatlah penting untuk melengkapi kebutuhan nutrisi harian keluarga. Untuk
menghindari asupan lemak berlebih dalam susu, saya biasa memilih susu rendah
lemak.
• Rutin Mengonsumsi Buah dan sayur
buah dan sayuran/kompasiana |
Buah
dan sayur mengandung nutrisi penting yang baik untuk kesehatan tubuh,
diantaranya : vitamin, serat, dan mineral penting yang membantu mencegah atau
meminimalisir risiko penyakit berbahaya, termasuk hipertensi dan diabetes.
• Olahraga Teratur
Olahraga
merupakan aktivitas rutin yang selalu saya lakukan. Agar konsisten, saya selalu
menyempatkan waktu meskipun hanya 15 menit untuk jalan-jalan keliling kampung
atau sekedar senam di halaman rumah.
• Memimalisir stress dengan berpikir positif dan ikhlas
Stress
merupakan salah satu penyebab penyakit berbahaya, termasuk diabetes dan
hipertensi. Untuk meminimalisir stress, saya selalu berpikir positif dan ikhlas
dalam menjalani hidup.
• Konsisten Puasa Senin Kamis
Puasa
senin kamis merupakan salah satu cara saya untuk menjaga tubuh agar tetap
sehat. Puasa tidak hanya bernilai ibadah, tapi juga bermanfaat untuk kesehatan terutama
bagi saya dan suami yang berisiko menderita diabetes dan hipertensi.
Mengatur pola istirahat
Tidur
sangat penting untuk membantu mengistirahatkan organ tubuh kita dan
meminimalisir risiko hipertensi dan diabetes. Saya berusaha konsisten untuk menerapkan
waktu tidur lebih cepat, yakni setelah isya’dan bangun lebih awal karena udara
pagi sangat segar dan menyehatkan tubuh.
ilustrasi/viva |
Twitter : @AyuninJafar
Facebook : Ayunin Jafar
Tulisan Ini Diikutkan dalam Sharing Inspiration Blog Contest
Loading...