Gambar |
Belum reda pemberitaan tentang kematian Dedeuh, PSK yang dibunuh pelanggannya di kamar kost. Kini berita tak kalah hebohnya muncul di Sleman, Yogyakarta. Tepat pada hari Rabu 29 April 2015, Sebuah rumah kos Puri Christi 4 Seturan gempar karena ada salah satu penghuni kos yang ditemukan meninggal dalam kamar kos. Dia adalah SAA (20 th), Mahasiswi di salah satu Universitas ternama di Yogyakarta.
Tragisnya, jasad wanita cantik tersebut ditemukan dalam kondisi sudah membusuk dan dikerubuti lalat. Korban tergeletak dengan darah berceceran bersama mayat bayi yang berada di antara kedua kakinya. Menurut dugaan sementara, korban meninggal akibat melahirkan tanpa bantuan orang lain atau tenaga medis, karena tidak ada tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban.
==============================================================
Membaca cuplikan kisah diatas, mungkin kita merasa miris dan ngeri. Kok bisa ada kejadian besar seperti itu luput dari pengamatan tetangga sekitarnya. Itulah kenyataan hidup saat ini, kepedulian terhadap orang lain mulai luntur, banyak orang bersifat acuh dan masa bodoh sehingga mungkin akan lebih banyak lagi kejadian serupa atau bahkan lebih mengenaskan lagi dibandingkan kisah tersebut.
Tapi tak bisa disalahkan juga, saat ini sudah banyak remaja yang sok segalanya (sok pintar, sok dewasa, dan sok-sok yang lainnya) sehingga kebal nasihat, merasa paling benar dan paling mengerti hidup. Beda sekali dengan remaja jaman dulu yang rasa hormatnya sangat tinggi kepada orang tua, memiliki rasa takut dan segan pada orang lain sehingga mau melakukan apapun pasti berpikir dua kali.
Saat ini, orang menasihati dianggap nyinyir, sok suci, dibully, dikucilkan, atau apalah.. sehingga banyak orang merasa malas atau enggan memberikan nasihat kepada orang lain. Akibat pendiaman yang terus menerus itulah, sedikit demi sedikit kerusakan mulai bermunculan. Beberapa kejadian mengerikan di beberapa rumah kos, seharusnya memberikan pelajaran berharga pada kita semua akan pentingnya kepedulian, kewaspadaan terhadap lingkungan sekitar.
Tapi tak bisa disalahkan juga, saat ini sudah banyak remaja yang sok segalanya (sok pintar, sok dewasa, dan sok-sok yang lainnya) sehingga kebal nasihat, merasa paling benar dan paling mengerti hidup. Beda sekali dengan remaja jaman dulu yang rasa hormatnya sangat tinggi kepada orang tua, memiliki rasa takut dan segan pada orang lain sehingga mau melakukan apapun pasti berpikir dua kali.
Saat ini, orang menasihati dianggap nyinyir, sok suci, dibully, dikucilkan, atau apalah.. sehingga banyak orang merasa malas atau enggan memberikan nasihat kepada orang lain. Akibat pendiaman yang terus menerus itulah, sedikit demi sedikit kerusakan mulai bermunculan. Beberapa kejadian mengerikan di beberapa rumah kos, seharusnya memberikan pelajaran berharga pada kita semua akan pentingnya kepedulian, kewaspadaan terhadap lingkungan sekitar.
Pelajaran Berharga Kepada Pemilik Kos
Buat saya yang juga memiliki rumah kos untuk Mahasiswa, kejadian mengerikan di beberapa rumah kos tersebut menyisakan pelajaran berharga, diantaranya :
• Mengenal dengan betul siapa yang menjadi pelanggan kos, misalnya latar belakang keluarganya, pergaulannya, kebiasaannya. Hal ini bisa diketahui dengan mengadd akun media sosialnya.
• Harus lebih peduli lagi dengan pelanggan kos, misalnya : segera tanyakan jika mereka pulang terlambat, periksa kamar kos secara berkala, dan lainnya
• Waspadai jika pelanggan kos bersikap aneh, misalnya : tiba-tiba mengurung diri, sering keluar hingga tengah malam padahal biasnaya tidak pernah, dan lain-lain.
• Hidupkan suasana kekeluargaan di lingkungan kos, sehingga antara pelanggan kost satu dan lainnya bisa lebih akrab dan peduli.
• Menjaga komunikasi antara pemilik dan pelanggan kos, karena dengan cara itu anak kos bisa lebih terbuka mencurahkan uneg-unegnya. Jadi, ibu kos bisa juga jadi tempat curhat dech…
• Tetapkan aturan yang tegas kepada pelanggan kos, misalnya : dilarang membawa tamu non muhrim di dalam kamar, dilarang pulang lebih dari jam 22.00, atau yang lainnya.
• Bersikap tegas kepada pelanggan kos yang melanggar aturan
Seandainya pemilik kos tidak bersikap masa bodoh, dan asal dapat duit saja, mungkin tidak akan ada kejadian mengerikan di beberapa rumah kos. Dan seandainya tetangga kos lebih peduli dan mau menjaga komunikasi antar sesama pelangan kos, mungkin kejadian buruk bisa diminimalisir. Ah… mungkin masih banyak seandainya…seandainya yang lainnya. Semoga informasi diatas dapat bermanfaat untuk kita semua yaa….
• Mengenal dengan betul siapa yang menjadi pelanggan kos, misalnya latar belakang keluarganya, pergaulannya, kebiasaannya. Hal ini bisa diketahui dengan mengadd akun media sosialnya.
• Harus lebih peduli lagi dengan pelanggan kos, misalnya : segera tanyakan jika mereka pulang terlambat, periksa kamar kos secara berkala, dan lainnya
• Waspadai jika pelanggan kos bersikap aneh, misalnya : tiba-tiba mengurung diri, sering keluar hingga tengah malam padahal biasnaya tidak pernah, dan lain-lain.
• Hidupkan suasana kekeluargaan di lingkungan kos, sehingga antara pelanggan kost satu dan lainnya bisa lebih akrab dan peduli.
• Menjaga komunikasi antara pemilik dan pelanggan kos, karena dengan cara itu anak kos bisa lebih terbuka mencurahkan uneg-unegnya. Jadi, ibu kos bisa juga jadi tempat curhat dech…
• Tetapkan aturan yang tegas kepada pelanggan kos, misalnya : dilarang membawa tamu non muhrim di dalam kamar, dilarang pulang lebih dari jam 22.00, atau yang lainnya.
• Bersikap tegas kepada pelanggan kos yang melanggar aturan
Seandainya pemilik kos tidak bersikap masa bodoh, dan asal dapat duit saja, mungkin tidak akan ada kejadian mengerikan di beberapa rumah kos. Dan seandainya tetangga kos lebih peduli dan mau menjaga komunikasi antar sesama pelangan kos, mungkin kejadian buruk bisa diminimalisir. Ah… mungkin masih banyak seandainya…seandainya yang lainnya. Semoga informasi diatas dapat bermanfaat untuk kita semua yaa….
Loading...