Siapa sich yang tidak ingin memiliki tabungan pahala yang melimpah? Hampir setiap hari manusia menghabiskan sebagian waktunya untuk beribadah dan melakukan amalan-amalan demi mengharap pahala. Namun, apakah Anda berpikir bahwa ibadah yang susah payah Anda lakukan pasti diterima oleh Allah SWT? Sungguh, tidak ada yang bisa menjamin amalan Anda akan diterima, karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi pada diri kita di kemudian hari. (Tujuh Penyakit yang Ditandai Sensasi Sering mengantuk)
Sebanyak apapun pahala kita, bisa saja terhapuskan dalam waktu yang sangat singkat. Nah, agar kondisi tersebut tidak menimpa kita, sudah selayaknya kita mengetahui apa saja sebab-sebab yang dapat menghapuskan pahala kita, berikut ini : (Rejeki Seret? Intip Penyebab dan Solusinya)
1. Syirik
Syirik merupakan perbuatan yang menyamakan sesuatu pada selain Allah, misalnya : berdoa pada selain Allah, menyembelih hewan/bernadzar diniatkan kepada selainNya, dan lain sebagainya. Disebutkan dalam ayak Al Quran Az Zumar : 65, berikut : “Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu: 'Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.”
Jadi percuma saja Anda memiliki amalan setinggi gunung, kalau di hati ada sifat syirik, maka semuanya akan terhapuskan.
Jadi percuma saja Anda memiliki amalan setinggi gunung, kalau di hati ada sifat syirik, maka semuanya akan terhapuskan.
2. Riya’
Riya’merupakan suatu sifat suka pamer terhadap apa yang telah dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan pujian/perhatian selain Allah SWT. Riya’ sangatlah halus dan hampir setiap orang tidak bisa menyadarinya. Riya’ merupakan penyakit ini tidak boleh disepelekan, karena bisa merusak/menghapus alaman ibadah.
Rasulullah sendiri sangat khawatir penyakit riya’menjangkiti umatnya, sebagaimana dalam hadit yang artinya : "Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan kepada kalian adalah syirik kecil." Para sahabat bertanya: "Apa yang dimaksud dengan syirik kecil?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Yaitu riya'." [HR. Ahmad (5/428)]
Rasulullah sendiri sangat khawatir penyakit riya’menjangkiti umatnya, sebagaimana dalam hadit yang artinya : "Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan kepada kalian adalah syirik kecil." Para sahabat bertanya: "Apa yang dimaksud dengan syirik kecil?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Yaitu riya'." [HR. Ahmad (5/428)]
3. Melanggar apa yang Diharamkan Allah Saat sendirian/Sepi
Banyak orang merasa khawatir melakukan dosa di hadapan manusia, namun mereka tak canggung melakukan dosa di kala sendirian. Tahukah Anda jika setiap perbuatan yang kita lakukan tidak ada satupun yang luput dari pandangan Allah? Orang yang nekat melanggar apa yang diharamkan Allah ketika sendirian, maka amalan baiknya akan terhapuskan. Hal itu berdasarkan sabda Rasululla shallallahu 'alaihi wa sallam: "Sungguh akan datang sekelompok kaum dari umatku pada hari kiamat dengan membawa kebaikan yang banyak semisal gunung yang amat besar. Allah menjadikan kebaikan mereka bagaikan debu yang bertebaran." Tsauban radhiyallahu 'anhu bertanya: "Terangkanlah sifat mereka kepada kami wahai Rasulullah, agar kami tidak seperti mereka." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Mereka masih saudara kalian, dari jenis kalian, dan mereka mengambil bagian mereka di waktu malam sebagaimana kalian juga, hanya saja mereka apabila menyendiri menerjang keharaman Allah." (HR. Ibnu Majah)
4. Mengungkit-ungkit amalan/Sedekah
Ketika memberikan kebaikan kepada orang lain, sebisa mungkin lakukan dengan ikhlas karena Allah SWT. Jangan pernah menyebut-nyebut amalan yang sudah Ada lakukan, karena selain menyakitkan hati penerima, perbuatan tersebut juga dapat menghapuskan pahala.
Hal itu sudah diperingatkan dalam Al Quran Surat Al Baqarah : 264, "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya' kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang seperti itu bagaikan batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir."
Selain amalan yang tersebut diatas, masih ada banyak amalan lain yang dapat menghapuskan pahala Anda diantaranya : melakukan amalan yang tidak diperintahkan Rasulullah, beramal demi balasan dunia, bersumpah atas nama Allah tanpa ilmu, membenci sunnah rasulullah, mendustakan takdir, mendatangi paranormal/dukun/orang pintar, dan lain sebagainya. Semoga dengan mengetahui sebab-sebab yang bisa menghapuskan pahala diatas, kita bisa terhindar dari amalan-amalan yang buruk dan tidak sesuai dengan syariat tersebut. Dan semoga Allah mencatat amalan yang kita kerjakan sebagai amalan shalih, yang diterima di sisi-Nya, Aamiin.
Hal itu sudah diperingatkan dalam Al Quran Surat Al Baqarah : 264, "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya' kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang seperti itu bagaikan batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir."
Selain amalan yang tersebut diatas, masih ada banyak amalan lain yang dapat menghapuskan pahala Anda diantaranya : melakukan amalan yang tidak diperintahkan Rasulullah, beramal demi balasan dunia, bersumpah atas nama Allah tanpa ilmu, membenci sunnah rasulullah, mendustakan takdir, mendatangi paranormal/dukun/orang pintar, dan lain sebagainya. Semoga dengan mengetahui sebab-sebab yang bisa menghapuskan pahala diatas, kita bisa terhindar dari amalan-amalan yang buruk dan tidak sesuai dengan syariat tersebut. Dan semoga Allah mencatat amalan yang kita kerjakan sebagai amalan shalih, yang diterima di sisi-Nya, Aamiin.
Loading...