Apa yang Anda rasakan saat hujan tiba? Senang, sedih, gelisah atau justru merasa sebal/marah? Datangnya hujan membuat udara yang panas menjadi sejuk dan segar, tanaman yang tadinya layu menjadi subur menghijau, dan mungkin masih banyak dampak positif lainnya. Sayangnya, hujan yang sering datang tanpa dikompromi membuat sebagian orang merasa sebal dan marah, karena dianggap menghambat aktivitasnya, pekerjaannya, sebabkan kemacetan lalu lintas, bahkan dianggap menjadi penyebab banjir. Sungguh aneh sekali, bukan? Padahal hujan adalah rejeki dan nikmat dari Allah SWT yang wajib kita syukuri. Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi pada kehidupan di bumi ini jika Allah SWT sampai menahan hujan? Syukurilah datangnya hujan dengan cara yang sesuai dengan syariat islam, yakni berdoa. Cara lainnya yang bisa dilakukan sebagai bentuk syukur atas kehadiran hujan adalah dengan menghindari beberapa dosa atau kedzaliman yang tanpa disadari justru seringkali dilakukan saat musim hujan.
Kira-kira apa sajakah dosa atau kedzaliman yang sering dilakukan saat musim hujan? Agar lebih jelasnya, simak saja yang berikut ini :
1. Mencela hujan
Seringkali orang menganggap karena datangnya hujan, maka aktivitas dan pekerjaannya jadi terhambat. Alasan itulah yang membuat mereka marah atau bahkan dengan entengnya mencela hujan.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Sesungguhnya ada seorang hamba berbicara dengan suatu perkataan yang tidak dia pikirkan lalu Allah mengangkat derajatnya disebabkan perkataannya itu. Dan ada juga seorang hamba yang berbicara dengan suatu perkataan yang membuat Allah murka dan tidak pernah dipikirkan bahayanya lalu dia dilemparkan ke dalam jahannam.” (HR. Bukhari no. 6478, dari Abu Hurairah)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Sesungguhnya ada seorang hamba berbicara dengan suatu perkataan yang tidak dia pikirkan lalu Allah mengangkat derajatnya disebabkan perkataannya itu. Dan ada juga seorang hamba yang berbicara dengan suatu perkataan yang membuat Allah murka dan tidak pernah dipikirkan bahayanya lalu dia dilemparkan ke dalam jahannam.” (HR. Bukhari no. 6478, dari Abu Hurairah)
2. Menciprati air hujan hingga memaki orang di jalanan
Saat naik kendaraan di musim hujan, hendaklah berhati-hati dan tidak ngebut. Kenapa demikian? Karena bisa jadi Anda mengebut di genangan air yang mengakibatkan air muncrat kearah pengguna jalan yang lain. Hal itu tentu menyakitkan sekali, apalagi jika pengguna jalan hendak pergi ke masjid atau acara penting.
Allah Ta’ala berfirman: “Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mu’min, lelaki atau perempuan, tanpa adanya sesuatu -kesalahan- yang mereka lakukan, maka orang-orang yang menyakiti itu menanggung kebohongan dan dosa yang nyata.” (al-Ahzab: 58)
Allah Ta’ala berfirman: “Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mu’min, lelaki atau perempuan, tanpa adanya sesuatu -kesalahan- yang mereka lakukan, maka orang-orang yang menyakiti itu menanggung kebohongan dan dosa yang nyata.” (al-Ahzab: 58)
3. Membuang sampah sembarangan
Karena malas keluar rumah, akhirnya dengan mudahnya seseorang mengalirkan atau melemparkan sampahnya dalam air banjir. Kondisi tersebut justru berpotensi menyumbat di saluran air dan memperparah banjir. Bahkan jika sampah tersebut berupa benda tajam (gelas pecah, seng, kaca dan lainnya) justru bisa mencelakai orang lain.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Janganlah memulai memberikan bahaya pada orang lain, jangan pula membalas memberi bahaya” (HR. Ahmad).
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Janganlah memulai memberikan bahaya pada orang lain, jangan pula membalas memberi bahaya” (HR. Ahmad).
4. Menutup jalan
Menutup jalan saat hujan deras dan banjir seringkali dilakukan oleh beberapa warga perkampungan. Hal ini tidak mengapa jika memang jalan tidak bisa dilewati karena banjir parah sehingga sebabkan kendaraan mogok. Tapi jika jalan ditutup hanya karena alasan lain yang dibuat-buat, tentu sangat mengganggu kenyamanan orang lain, termasuk tetangganya yang hendak lewat.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. “Artinya : Tidak masuk surga seseorang yang tetangganya tidak merasa aman dari kejahatannya. (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari (6016) dan Muslim (46))
Bahkan disebutkan juga dalam hadits yang lain tentang anjuran menyingkirkan penghalang di jalan, yakni :
“Iman itu ada 70 atau 60 sekian cabang. Yang paling tinggi adalah perkataan ‘laa ilaha illallah’ (tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah), yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalanan, dan sifat malu merupakan bagian dari iman.” (HR. Bukhari no. 9 dan Muslim no. 35).
Semoga kita selalu diberikan hati yang sabar dan ikhlas dalam menerima apapun anugerah rejeki maupun ujian dari Allah Shalallahu Alaihi wasallam, termasuk datangnya hujan, banjir dan yang lainnya. Semoga bermanfaat yaa!
SUMBER
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. “Artinya : Tidak masuk surga seseorang yang tetangganya tidak merasa aman dari kejahatannya. (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari (6016) dan Muslim (46))
Bahkan disebutkan juga dalam hadits yang lain tentang anjuran menyingkirkan penghalang di jalan, yakni :
“Iman itu ada 70 atau 60 sekian cabang. Yang paling tinggi adalah perkataan ‘laa ilaha illallah’ (tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah), yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalanan, dan sifat malu merupakan bagian dari iman.” (HR. Bukhari no. 9 dan Muslim no. 35).
Semoga kita selalu diberikan hati yang sabar dan ikhlas dalam menerima apapun anugerah rejeki maupun ujian dari Allah Shalallahu Alaihi wasallam, termasuk datangnya hujan, banjir dan yang lainnya. Semoga bermanfaat yaa!
SUMBER
Loading...
This is dummy text. It is not meant to be read. Accordingly, it is difficult to figure out when to end it. But then, this is dummy text. It is not meant to be read. Period.