Kesalahan-Kesalahan yang Sering Dilakukan Suami Saat Poligami

CintaPutihZahraa - Sudah menikah beberapa tahun lamanya dan sudah saling percaya satu sama lain, tapi tahu-tahu ada kabar mengejutkan jika suami poligami secara diam-diam, kira-kira bagaimanakah perasaan Anda sebagai seorang istri? Kecewa dan terluka sudah jelas, karena bagi seorang wanita, tidak ada yang lebih menyakitkan dari yang namanya penghianatan. Poligami memang bukan penghianatan tapi jika dimulai dengan kebohongan, maka pastinya akan menimbulkan perasaan “merasa dihianati” bagi istri pertama. Poligami memang dibolehkan dalam islam, bahkan tidak ada syarat harus mendapatkan ijin dari istri yang pertama. Tapi apakah tidak sebaiknya jika sesuatu yang baik, diawali dengan cara yang baik? Bukankah salah satu syarat dari poligami adalah bisa berbuat adil, lalu adilkah jika dimulai dari kebohongan? Lagi Marak Penculikan Anak? Terapkan 7 Cara Hindari Penculikan Anak
kesalahan saat poligami/rumasyo.com
Ingat hai para suami, tujuan poligami bukanlah untuk merendahkan derajat wanita, tapi justru untuk memuliakan. Oleh karena itu, dibutuhkan persiapan yang matang sebelum melakukannya. Jangan sampai ibadah mulia yang harusnya mendatangkan pahala melimpah ruah, jadi rusak akibat dimulai dengan beberapa kesalahan, diantaranya adalah : Masya Allah, Hanya dengan 1 Menit Kita Bisa Panen Pahala Bergunung-Gunung

1.    Dimulai dengan kebohongan

Dari awal disebutkan jika kebohongan sangat tidak dibenarkan ada dalam pernikahan. Bagaimana mungkin seorang pemimpin keluarga yang seharusnya memberi teladan baik justru mengajarkan untuk berbohong? Padahal dalam sebuah hadits, ada anjuran pada kita untuk senantiasa berlaku jujur. Jangan Mencela Orang yang Berbuat Dosa, Ini Bahayanya!
Dari ‘Abdullâh bin Mas’ûd Radhiyallahu anhu, ia berkata: “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Hendaklah kalian selalu berlaku jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan seseorang ke Surga. Dan apabila seorang selalu berlaku jujur dan tetap memilih jujur, maka akan dicatat di sisi Allâh sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh kalian berbuat dusta, karena dusta membawa seseorang kepada kejahatan, dan kejahatan mengantarkan seseorang ke Neraka. Dan jika seseorang senantiasa berdusta dan memilih kedustaan maka akan dicatat di sisi Allâh sebagai pendusta (pembohong).” Hadits Bukhâri (no. 6094)

2.    Tanpa sepengetahuan istri pertama, anak dan keluarganya

Meski tidak ada syarat harus ijin pada istri pertama, anak maupun keluarganya, namun untuk bisa bersikap adil, sebaiknya poligami diketahui oleh pihak yang bersangkutan bahkan lebih baik jika beserta keluarganya. Karena sangat tidak mungkin bisa adil jika hubungan terhadap istri dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Mengenai suami yang tidak bisa bersikap adil terhadap istri-istrinya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan ancaman, sebagaimana dalam hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Siapa yang memiliki dua istri, namun dia hanya mementingkan salah satunya, maka dia akan datang pada hari kiamat, sementara salah satu sisi badannya condong. (jawa: sengkleh).” (HR. Ahmad, An-Nasai, Ibn Majah, dan dishahihkan al-Albani).

3.    Cekcok dan permusuhan

Tujuan berumah tangga tentunya untuk mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan. Tapi bagaimana hal itu bisa terwujud jika langkah poligami tidak dimulai dengan cara yang baik, seperti : ijin istri pertama? Apakah suami bisa tenang jika sesama istri saling cekcok, terror dan permusuhan.  Bahkan, Anda pastinya tidak akan merasa bahagia jika istri kedua mendapat stigma buruk sebagai perebut suami orang.

4.    Tidak mengajarkan ilmu agama pada keluarga

Salah satu kewajiban seorang suami adalah mengajarkan kepada keluarganya tentang ilmu agama dan juga adab-adabnya. Bagaimana mungkin bisa menjalankan poligami dengan baik jika suami tidak memahamkan pada istri dan anak-anaknya tentang hukum Allah serta adab-adabnya? Jadi poligami tidak asal menikah tanpa ada persiapan, tapi suami harus benar-benar paham adanya adab dan syarat-syarat didalamnya serta mengajarkannya kepada anak istri agar ikhlas menjalankan hukum Allah.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
“Artinya : Wahai orang-orang yg beriman! Peliharalah dirimu & keluargamu dari api Neraka yg bahan bakarnya adl manusia & batu; penjaganya Malaikat-malaikat yg kasar & keras, yg tdk durhaka kpd Allah terhadap apa yg Dia perintahkan kpd mereka & mereka selalu mengerjakan apa yg diperintahkan.” [At-Tahrim : 6]

5.    Lebih memanjakan salah satu istri

Lebih memanjakan salah satu istri termasuk salah satu bentuk ketidak adilan yang harus diwaspadai. Karena itu, pastikan berikan pengertian kepada semua istri dan anak-anak akan hak dan kewajiban suami sesuai syariat. Jangan sampai karena nafsu, lantas Anda lupa dan mengabaikan tugas utama Anda.
Poligami memang berat sekali konsekuensinya, karenanya jika Anda khawatir tidak bisa berlaku adil, maka disarankan untuk bersabar dan bersyukur dengan 1 istri.
“Jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka nikahlah dengan seorang wanita saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada sikap tidak berbuat aniaya.” (QS. An-Nisa: 3).

6. Poligami dimulai dengan kekerasan

Ada sebagian suami yang menggunakan kekerasan demi bisa menambah istri, kira-kira bisakah suatu kebaikan dimulai dengan kedzoliman? Belajarlah dulu bagaimana memperlakukan istri sesuai tuntunan Rasulullah dan berikan hak-haknya. Jika hal itu sudah dipenuhi dengan baik, niscaya tanpa ada kekerasanpun, istri akan rela mendukung niat Anda untuk beribadah (poligami).
Selain yang disebutkan diatas, mungkin masih banyak Kesalahan-Kesalahan yang Sering Dilakukan Suami Saat Poligami. Semoga informasi diatas dapat bermanfaat bagi kita semua.

Tags : hukum istri tolak poligami, hadits tentang poligami dalam islam, pahala untuk istri yang dipoligami, pahala bagi istri yang ikhlas dipoligami, nasehat untuk istri yang dipoligami, istri yang dipoligami masuk surga, pahala istri yg di madu, pahala bagi istri kedua
Loading...
Previous
Next Post »