CintaPutihZahraa - Wanita mana sich yang tidak sedih ketika mendengar jeritan hati seorang isteri yang terluka akibat poligami yang dilakukan oleh suaminya secara diam-diam? Memang benar jika suami memiliki hak untuk poligami, baik atas persetujuan isteri maupun tidak, baik sembunyi maupun terang-terangan. Meski begitu, suami tidak lantas diperbolehkan semena-mena menggunakan haknya untuk berpoligami tanpa peduli rambu-rambu syariah yang sudah ditetapkan sebagai syarat jika ingin melakukan poligami, dari mulai : mampu berlaku adil pada isteri-isterinya, mampu menafkahi secara lahir dan bathin, dan lainnya. Sebagaimana ibadah besar lainnya, poligami tidak bisa dilakukan secara instan, tapi dibutuhkan persiapan yang benar-benar matang agar tidak menimbulkan kerusakan. Ternyata 2 Hal Ini Justru Lebih Mengerikan Dari Perebut ‘Laki’Orang (Pelakor)
Namun sayangnya, saat ini banyak sekali suami yang memaksakan diri untuk poligami sementara dia belum siap dengan segala konsekuensinya, sehingga yang terjadi justru sangat menyedihkan, yakni rusaknya hubungan dengan isteri maupun keluarganya. Alasan itulah yang membuat kebanyakan isteri merasa takut jika dirinya dipoligami. Padahal ya bukan poligaminya yang salah, tapi lebih pada oknumnya yang kurang ilmu dan kurang kesiapan. Nah, jika Anda merasa takut suami melakukan poligami, baik secara sembunyi maupun terang-terangan, sebaiknya lakukan 5 hal sederhana ini : Ini 9 Alasan Kenapa Wanita Tak Malu Menjadi Perebut ‘Laki’ Orang Alias Pelakor
 |
| takut suami poligami/http://www.woman.ru |
1. Berdoa agar suami tidak poligami
Ketika Anda merasa takut dipoligami, Anda bisa berdoa kepada Allah Subhanallahu Wa Taala. Bukankah Allah sudah berjanji akan selalu mengabulkan doa hambaNya? Jika demikian, mintalah kepada Dzat yang Maha membolak-balikkan hati agar suami Anda hanya setia dengan satu isteri dan rumah tangga Anda dijauhkan dari godaan berupa wanita penggoda.
2. Jangan biarkan suami sok akrab dengan wanita lain yang bukan mahram
Belajar dari banyaknya kisah suami poligami dengan sahabat isterinya, saudara isteri, pembantu atau wanita yang notabenenya sangat dikenal baik oleh isteri/suami, maka sudah saatnya kita kembali pada aturan islam dalam hal bergaul dengan non mahram. Ingat! Sebaik apapun Anda pada sahabat, saudara, pembantu, atau siapapun wanita yang Anda kenal, mereka tetap bukanlah mahram bagi suami Anda sehingga sangat berbahaya jika Anda terlalu percaya bahkan membiarkan suami “sok akrab”dengan mereka.
3. Mintalah suami untuk menjaga pandangannya
Allah memerintahkan pada laki-laki untuk menundukkan pandangannya, maka itu, sebagai isterinya, Anda juga wajib mengingatkan suami agar mentaati perintah Allah SWT.
Allah Ta’ala berfirman,
”Katakanlah kepada laki-laki yang beriman,’Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya. Yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.’” (QS. An-Nur [24] : 30).
Mungkin Anda heran, kenapa harus menjaga pandangannya? Karena memandang sesuatu yang diharamkan bisa mengantarkan seseorang pada perbuatan zina.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Mata itu berzina, hati juga berzina. Zina mata adalah dengan melihat (yang diharamkan), zina hati adalah dengan membayangkan (pemicu syahwat yang terlarang). Sementara kemaluan membenarkan atau mendustakan semua itu.” (HR. Ahmad no. 8356. Dinilai shahih oleh Syaikh Syu’aib Al-Arnauth.)
Allah Ta’ala berfirman,
”Katakanlah kepada laki-laki yang beriman,’Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya. Yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.’” (QS. An-Nur [24] : 30).
Mungkin Anda heran, kenapa harus menjaga pandangannya? Karena memandang sesuatu yang diharamkan bisa mengantarkan seseorang pada perbuatan zina.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Mata itu berzina, hati juga berzina. Zina mata adalah dengan melihat (yang diharamkan), zina hati adalah dengan membayangkan (pemicu syahwat yang terlarang). Sementara kemaluan membenarkan atau mendustakan semua itu.” (HR. Ahmad no. 8356. Dinilai shahih oleh Syaikh Syu’aib Al-Arnauth.)
4. Puaskanlah mata, perut dan kebutuhan biologis suami
Ada yang bilang jika suami memiliki tiga kebutuhan vital yang apabila kesemuanya terpuaskan, maka suami tak akan lagi mencari kepuasan dari sumber lain. Memuaskan mata dengan cara tampil cantik sempurna dan menyenangkan di hadapan suami, memuaskan perut dengan cara membuatkan/menyediakan sajian lezat sesuai selera suami, dan biologis dengan cara tidak menolak/ogah-ogahan ketika diminta oleh suami.
5. Jangan membenci, apalagi mencela/menyumpahi poligami
Jangan pernah membenci, mencela apalagi menyumpahi sesuatu yang dihalalkan oleh Allah Subhanallahu Wa Taala. Selain dosa, Anda juga bisa saja mengalami hal yang sungguh Anda benci tersebut atau bisa juga poligami itu terjadi pada orang-orang yang Anda cintai. Kenapa demikian? Tentu saja ini rahasia Allah, bukankah kita tidak boleh membenci sesuatu yang berlebihan, karena bisa jadi hal itu yang terbaik untuk kita? Jika Anda tidak suka, maka diamlah, tidak perlu menambah dosa hanya karena membenci sesuatu yang dihalalkan olehNya.
Poligami merupakan ibadah sunnah yang luar biasa besar pahalanya dan sungguh hanya orang yang benar-benar special yang bisa melaksanakannya. Jadi ketika ilmu dan iman Anda tidak benar-benar kuat, jangan pernah coba-coba melakukannya (poligami kok coba-coba he he) karena sungguh taruhannya sangatlah berat. Tidak hanya di dunia, karena bisa jadi kedzoliman yang Anda lakukan pada keluarga Anda justru memberatkan Anda di akhirat.
Poligami merupakan ibadah sunnah yang luar biasa besar pahalanya dan sungguh hanya orang yang benar-benar special yang bisa melaksanakannya. Jadi ketika ilmu dan iman Anda tidak benar-benar kuat, jangan pernah coba-coba melakukannya (poligami kok coba-coba he he) karena sungguh taruhannya sangatlah berat. Tidak hanya di dunia, karena bisa jadi kedzoliman yang Anda lakukan pada keluarga Anda justru memberatkan Anda di akhirat.
Loading...
This is dummy text. It is not meant to be read. Accordingly, it is difficult to figure out when to end it. But then, this is dummy text. It is not meant to be read. Period.