Penemuan beberapa jenazah Air Asia meninggalkan kepedihan yang mendalam bagi kita semua, khususnya keluarga yang ditinggalkan. Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah Jawa Timur mulai mengumumkan hasil identifikasi terhadap enam jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501 yang sudah berada di Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya.(Baca juga : Kisah Pilu dibalik temuan Jasad Penumpang Air Asia)
Salah satu Jenasah Perempuan yang ditemukan adalah Hayati Lutfiah Hamid
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Jawa Timur, Komisaris Besar Polisi dr Budiyono, menyebutkan bahwa salah satu jenazah yang berhasil diidentifikasi adalah seorang perempuan bernama Hayati Lutfiah Hamid, penumpang Air Asia yang berasal dari Sidoarjo, Jawa Timur.
Kepastian Polisi tersebut berdasarkan data yang dicocokkan menggaunakan dua metode, yakni data primer dan data sekunder. Data primer sendiri, berupa sidik jari jenazah yang cocok dengan sidik jari pada data antemortem (ciri-ciri fisik sebelum meninggal). Sedangkan metode sekunder sendiri ditemukan adanya bekas operasi sexio sesario alias operasi sesar.
Selain itu, pada jenazah juga ditemukan tanda pengenal bertuliskan “Hayati Lutfiyah Hamid” yang masih terpasang di bajunya dan beberapa property lain, seperti kalung, gelang, dan lain-lain. Pihak keluarga juga sudah membenarkan keterangan yang menyebutkan ciri-ciri korban.
Kepastian Polisi tersebut berdasarkan data yang dicocokkan menggaunakan dua metode, yakni data primer dan data sekunder. Data primer sendiri, berupa sidik jari jenazah yang cocok dengan sidik jari pada data antemortem (ciri-ciri fisik sebelum meninggal). Sedangkan metode sekunder sendiri ditemukan adanya bekas operasi sexio sesario alias operasi sesar.
Selain itu, pada jenazah juga ditemukan tanda pengenal bertuliskan “Hayati Lutfiyah Hamid” yang masih terpasang di bajunya dan beberapa property lain, seperti kalung, gelang, dan lain-lain. Pihak keluarga juga sudah membenarkan keterangan yang menyebutkan ciri-ciri korban.
Jenazah Mengenakan Baju Pramugari AirAsia Diduga adalah Khairunisa
Salah satu korban lainnya yang ditemukan adalah perempuan berseragam pramugari yang diduga Khairunnisa Haidar Fauzi. Tim SAR menemukan jenazah perempuan tersebut di Perairan Selat Malaka. Kepastian identitas Khairunnisa didasarkan atas ditemukannya kartu identitas pramugari Air Asia atas nama Khairunisa yang masih menempel pada tubuh jenazah perempuan berbaju pramugari Air Asia.
Awalnya pihak keluarga merasa belum yakin kalau itu jenasah putrinya, namun setelah mengetahui hasil tes DNA dan positif, pihak keluarga akhirnya percaya bahwa itu adalah jenazah putrinya. Pihak keluarga mengaku sudah pasrah dan menanti kedatangan jenazah putri ketiganya yang rencananya akan segera dimakamkan di Palembang.
Awalnya pihak keluarga merasa belum yakin kalau itu jenasah putrinya, namun setelah mengetahui hasil tes DNA dan positif, pihak keluarga akhirnya percaya bahwa itu adalah jenazah putrinya. Pihak keluarga mengaku sudah pasrah dan menanti kedatangan jenazah putri ketiganya yang rencananya akan segera dimakamkan di Palembang.
Satu Jenazah Pria Muda AirAsia tidak berhasil Diidentifikasi
Berdasarkan pengumuman Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah Jawa Timur terhadap enam jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501 yang telah berada di Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya. Ada satu jenazah yang gagal diidentifikasi, yakni seorang berjenis kelamin laki-laki muda dnegan panjang 145-150 cm. Ciri-ciri lain dari jenazah pria tersebut antara lain : ras mongoloid, rambut berwarna hitam, ada tahi lalat di dada atau pundak kiri jenazah.
Tim DVI terus bekerja mengumpulkan data seputar jenazah yang ditemukan sampai berhasil diidentifikasi. Semoga dilancarkan ya, Pak. Dan bagi keluarga yang ditinggalkan, semoga diberikan ketabahan dan keikhlasan atas musibah yang menimpa.
Tim DVI terus bekerja mengumpulkan data seputar jenazah yang ditemukan sampai berhasil diidentifikasi. Semoga dilancarkan ya, Pak. Dan bagi keluarga yang ditinggalkan, semoga diberikan ketabahan dan keikhlasan atas musibah yang menimpa.
(Viva.co.id)
Loading...