Bahaya Membuka Aib Saudara

Cinta Putih Zahraa  - Dalam pergaulan sehari-hari tidak jarang percakapan dengan orang lain, tetangga atau teman dekat bisa menjadi ghibah, jika bahasannya menjurus membicarakan orang lain dengan mengungkit keburukan atau aibnya.
Islam menganggap jika seseorang melakukan hal seperti ini selain tidak bermanfaat, berdosa juga merupakan satu bahaya jika membuka aib saudara sendiri. Terkadang pembicaraan yang mengarah menjelek-jelekan kemudian menjadi hal yang serius, jika tidak ada manfaatnya bisa membuat efek luarbiasa dalam hubungan baik dengan saudaranya itu.
Sifat menggunjing yang akhirnya membuka aib saudaranya sendiri diibaratkan oleh Allah dengan perumpamaan yang mencengangkan:
Dan janganlah kalian saling menggunjing. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang” (QS. Al-Hujurat: 12).
    Memakan bangkai saudaranya sendiri adalah perilaku kanibal, yang sama sekali tak layak dilakukan oleh manusia, apalagi seorang muslim. Bukan main orang yang mempunyai kebiasaan dalam membuka aib saudaranya sendiri.
    Berikut akan disampaikan bahaya membuka aib saudara adalah :
1.    Mendapatkan siksa dan azab yang pedih pada orang yang suka membuka aib saudaranya. Dari Anas bin Malik, bahwasanya Rasululllah bersabda:”Tatkala aku dinaikkan saat Isra’ Mi’raj, aku melewati sekelompok orang yang kuku-kuku mereka dari tembaga. Mereka mencakar wajah dan dada-dada mereka dengan kuku tersebut. Akupun bertanya kepada malaikat Jibril tentang perihal mereka. Jibril menjawab, “Mereka adalah orang-orang yang memakan daging manusia (ghibah) dan merusak kehormatan orang lain” (HR Abu Dawud no. 4870)
2.    Akan mempengaruhi hubungan baik dengan saudara sendiri bahkan bisa memutus silaturahmi, dan ini sangat dilarang dalam Islam.
3.    Jika terbukti apa yang dikatakannya adalah tidak benar, berlebih-lebihan bahkan cenderung fitnah, maka Rasulullah mengungkapkan betapa mengerikannya orang yang suka berbuat demikian:
Hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam: “Barangsiapa yang membicarakan sesuatu yang tidak ada pada diri seseorang mukmin, maka akan dimasukkan ke dalam mulut mereka radghatal khabal (lubang yang penuh dengan darah dan nanah yang mengalir dari penghuni neraka, sehingga dia dibersihkan (dari hukuman) dosa-dosa yang diucapkannya (keluar dari mulutnya apa yang pernah dia ucapkan) atau sampai dia bertaubat dan minta halal (terhadap apa yang pernah dia tuduhkan di dunia ini)” (HR Abu Dawud no. 3594).
Dan hal ini merupakan salah satu bahaya membuka aib saudara yang sangat harus kita hindari, apalagi yang dikatakannya bukan suatu kebenaran.
4.    Orang yang sering melakukan hal ini akan dijauhi oleh saudaranya lain, dan akan di ‘cap’ sebagai sumber gossip, biang ghibah dan dampaknya berimbas buruk pada orang tersebut.
5.    Tidak memberikan contoh yang baik pada anak-anak mereka kelak dan menganggap jika apa yang dilakukan adalah halal dan tidak merugikan orang lain. Orangtua semacam ini sama sekali tak bisa dijadikan panutan anak-anaknya kelak.
6.    Mengoyak kehormatan orang lain, kehormatan atau harga diri dan akhirnya bisa dikucilkan oleh orang lain. Hal-hal buruk dari saudaranya yang seharusnya ditutupi hendaknya disembunyikan, karena pada akhirnya Allah juga akan aturut menutupi aib dirinya.
Untuk itu, diharapkan umat islam berhati-hati sekali dalam pergaulan. Salah ucap atau berghibah bisa berakibat bahaya membuka aib saudara sendiri karena berakibat dosa besar. Jika tidak bisa berkata baik, maka hendaklah diam, demikian pepatah yang menguatkan jika perkataan itu bisa mengubah sesuatu baik kearah positif atau negative.

Baca Artikel  Keren Lainnya
Tujuh Makanan Berlemak yang Justru Menyehatkan
Awas! Selingkuh Meningkatkan Risiko 4 Penyakit Menakutkan Ini
Doa Untuk Mempercepat Datangnya Jodoh
Atasi Angin Duduk Dengan 5 Cara Ini Sebelum Terlambat
Tujuh Cara Bentengi Rumah Dari Gangguan Syetan
Loading...
Previous
Next Post »