Cerpen Radar Bojonegoro

Seneng dech rasanya ketika karya kita diapresiasi media. Memang sich cuma dapat souvenir, tapi bahagiaaa banget saat dapat bukti terbit yang bisa dikoleksi dan dibaca anak-anakku.
Kisah Mawar dan Tali Putri
Cuaca pagi ini sangat cerah, cahaya matahari mulai menghangatkan seluruh permukaan bumi, semilir angin menyapu dedaunan, dan goyangannya yang lembut membuat bunga yang awalnya kuncup menjadi merekah indah.
“Hai kalian semua,  lihatlah betapa indahnya aku,”seru mawar dengan menggoyang-goyangkan tangkainya.
“Wow, indah sekali,”sahut teki, si rumput liar terkagum-kagum.
“Iya, indah sekali, kapan aku bisa memiliki bunga seindah itu,” teriak lala, si ilalang.
Hampir semua penghuni taman tahu, mawar memang bunga yang sangat indah. Warnanya merah merekah dan baunya harum mempesona. Rasanya hampir semua mengagumi kecantikannya.
Namun sayang sekali, dibalik kesempurnaan yang dimilikinya, ternyata tersimpan sifat yang sombong. Dia tidak segan-segan menghina teman-temannya yang lain, hanya karena tubuhnya tidak seharum dan seindah dirinya. Kesombongan mawar membuatnya lupa, bahwa ditaman tersebut ada bunga lain yang tak kalah cantik dan harum, dialah Lita, si bunga melati yang baik dan tidak sombong.
Suatu hari, sekelompok rumput tumbuh subur disebelah rumah mawar. Sebagai tetangga yang baik, rumputpun minta ijin untuk bisa tinggal didekat mawar,”Hai mawar. Kenalkan, namaku sirih.”
Bukannya membalas sapaan rumput yang ramah, mawar justru menghina si rumput habis-habisan,“Kenapa kamu tinggal disini, pergi sana! Kedatanganmu hanya akan merusak kecantikanku,”bentak mawar dengan keras.
Rumput sangat sedih mendengar hinaan mawar, dia juga malu karena teriakan mawar saat mengusirnya tadi cukup keras, sehingga semua penghuni taman menatap kearahnya.
“Hai rumput, kamu jangan sedih ya!”sahut Lita si melati menghampiri rumput yang tertunduk lesu. “oiya, kenalkan, aku Lita,”sapa Lita ramah.
“Aku sirih,”ucap rumput pelan.
Sejak kejadian itu, sirih, lita, dan penghuni taman lainnya menjadi sahabat. Sirih tidak lagi menempelkan tubuhnya di rumah mawar, dia membelokkan tubuhnya disekitar rumah lita dan sahabatnya yang lain.
***
Suatu hari, muncul sekelompok tanaman aneh yang berwarna kuning cerah dan tampak indah. Tanpa basa-basi, dia langsung mendekati mawar,”Hai mawar, namaku putri. Bolehkah aku menumpang ditubuhmu barang sebentar saja?”
“Kenapa enggak?”Tidak seperti biasanya, mawar yang selalu ketus dan jahat pada teman-temannya justru bersikap baik dan ramah pada putri, teman yang baru dikenalnya. Ternyata mawar tertarik dengan penampilan putri yang bersih dan rapi.
“Mawar, jangan kamu ijinkan putri menumpang ditubuhmu, bahaya!”seru Cici, si kumis kucing.
“Memangnya kenapa? Kamu pasti iri,” bentak mawar.
“Bukan begitu mawar, tapi dia itu bisa membahayakanmu,”Cici berusaha menasihati mawar.
“Hah! Aku tidak peduli dengan omongan kalian, karena kalian itu pasti iri padaku, iya khan?”kata mawar dengan angkuhnya.
Beberapa temannya berusaha mengingatkan mawar, namun dia tidak mendengarkan bahkan tetap bersikeras mengijinkan tanaman berwarna kuning itu menumpangi tubuhnya.
Hari pertama, semuanya masih terlihat baik-baik saja. Mawar tetap ceria dan tetap saja suka melukai temannya dengan kata-katanya yang pedas. Namun, beberapa hari kemudian, terdengar suara teriakan mawar.
“Tolong…! Aku tidak bisa bergerak,”tubuh mawar meronta-ronta dan mencoba melepaskan diri dari jeratan si putri, yang ternyata adalah tali putri yang merupakan tanaman pengganggu.
“Tolong… bantu aku melepaskan diri dari jeratan putri, aku.. aku tidak bisa bernafas,”teriaknya terbata-bata.
Tak ada satupun yang mau menolong mawar.  Jeratan tali putri yang semakin kuat, membuat tubuh mawar semakin kurus dan dekil. Kecantikan yang selama ini ia banggakan sudah hilang, yang ada hanyalah penyesalan.“Seandainya, aku mau mendengarkan nasihat teman-teman, pasti semua ini tidak akan terjadi,“kata mawar penuh penyesalan.
Yang tertarik untuk kirim cerpen, monggooooodi email berikut : kenalyan@yahoo.co.id. Syaratnya mah sama aja dengan yang lain, NTR 12 spasi 1,5, jumlah halaman 2-3 lembar
Loading...
Previous
Next Post »