Yuhuuu.... entah bagaimana ceritanya, aku selalu ketagihan untuk menulis keseharian anakku Radit dan kuolah mencadi sebuah cerpen anak yang akhirnya dimuat di Radar Bojonegoro.
Sulap Botol Bekas
Oleh:
Ayunin
“Bunda…!
Teriak Danu sembari berlari kedalam rumah mencari ibunya.
Tak
ada jawaban, karena ternyata ibunya tengah berada di belakang rumah.
Tak
lama kemudian, Danu menemukan sang ibu yang tengah memisahkan sampah kedalam
tempat yang berbeda, “Bunda sedang apa?”tanya Danu keheranan.
“Oh,
ini bunda lagi memisahkan sampah organik dan yang non organik,”jwab Bunda
singkat.
“Memang
kenapa harus dipisah? Kan malah merepotkan,”sahut Danu.
“Iya
sih, tapi lebih untung kalau dipisah, karena bunda ingin memanfaatkan sampah
organik sebagai kompos,”terang Bunda.
“Oh
begitu ya!” Danu mengangguk-angguk tanda mengerti.
Setelah
selesai, bunda segera mengajak Danu masuk kedalam rumah. Setelah berganti
pakaian, Danu kembali menemui ibunya,”Bunda, hari ini aku dapat tugas membuat
ketrampilan dari bahan daur ulang nih.”
“Oiya,
baguslah kalau begitu,”jawab ibunya singkat.
“Iya,
masalahnya Danu bingung mau membuat apa?” ucap Danu sedih.
Ibu
terdiam sejenak, ia ikut memikirkan kira-kira kerajinan apa yang bisa dibuat
dari bahan daur ulang. Tak lama kemudian, senyum mengembang dari bibir ibunya,
“Aha…!”ujar ibu sambil menjentikkan
jarinya.
“Buat
kerajinan apa bunda?”tanya Danu ikut penasaran.
“Kau
bisa membuat kereta api atau mobil-mobilan dari botol bekas air minum
kemasan,”kata ibuya.
“Botol
bekas, mana bisa? Danu kebingungan.
“Bisa
dong, mau tahu caranya? Tanya ibunya sambil menggoda Danu.
“Ya
maulah,” jawab Danu sembari tersenyum.
“Makanya
kalau punya internet, jangan Cuma buat man game saja, sana cari informasinya di
internet,”kata ibunya.
Danu
memang diijinkan orang tuanya untuk bermain game setiap hati sabtu sore dan
minggu pagi, tapi dengan catatan semua tugas sekolah sudah selesai.
Tak
mau berlama-lama, Danu segera berlari ke ruang komputer. Dengan lincah, tangan
Danu menggerakan mouse. Tak lama kemudian, dia berteriak histeris, “Horee…
sudah ketemu Bunda!”
Di
ruang keluarga, ibu hanya tersenyum mendengar teriakan putranya. Setelah mencatat
cara dan bahan membuat mobil-mobilan, Danu langsung menyiapkan bahan yang
dibutuhkan. Setelah itu, dia menemui ibunya , “Bunda, semua bahan sudah siap,
tinggal alatnya saja yang belum ada, sini biar Danu belikan,”kata Danu sembari
menenteng beberapa botol bekas.
“Ini
alat-alat yang kamu butuhkan, ‘ kata ibu sambil menyodorkan gunting, cuter,
lem, pisau dan palu.
“Loh,
memangnya kapan Bunda membeli peralatan tersebut?” tanya Danu keheranan.
Bunda
menjelaskan jika peralatan tersebut sudah lama ia miliki, tapi karena disimpan
dengan baik, maka alat-alat tersebut tetap bisa digunakan kembali saat
dibutuhkan. Mendengar penjelasan ibunya, Danu jadi tersipu malu karena dia
tidak pernah merawat barang-barang miliknya.
Dibantu
ibunya, Danu membuat mobil-mobilan sesuai dengan petunjuk yang ada. Tak butuh
waktu lama akhirnya mobil-mobilan buatan Danu sudah selesai. “Wow.. ternyata
bagus juga ya, Bunda! Sahut Danu terheran-heran.
“Itulah
sebabnya, kenapa bunda memilih memisahkan sampah organik dan sampah non
organik, supaya bisa didaur ulang menjadi kerajinan tangan yang menarik,
”jelasnya.
Lagi-lagi
Danu mengangguk tanda setuju dengan pendapat ibunya. Kini dia mendapatkan
pelajaran berharga bahwa tidak semua yang bagus itu berasal dari bahan yang
baru, karena barang bekaspun bisa disulap menjadi barang yang bagus dan
bernilai seni tinggi. “Yuhu… ini ini dia yang dinamakan sulap Botol Bekas!
Loading...