Benarkah Arisan, cara menabung yang menyenangkan? Pasti kita semua sudah mengenal apa itu Arisan, bukan. Menurut Kamus Bahasa Indonesia, Arisan mempunyai arti pengumpulan uang atau barang yang nilainya sama oleh beberapa individu yang kemudian diundi secara berkala hingga semua anggota arisan memperolehnya. Arisan yang berkembang di masyarakat sangat beragam bentuknya, diantaranya arisan uang, arisan barang, arisan haji, arisan lebaran, dan lain sebagainya.
Dari recehan jadi jutaan berkat arisan |
Pertama kali saya mengikuti arisan uang sepuluh harian Rp. 100.000 (10 ribuan per hari), artinya setiap sepuluh hari akan ada seorang yang mendapatkan jumlah arisan yang terkumpul. Lumayan juga hasilnya, jika biasanya saya sangat kesulitan menyimpan uang, maka arisan membuat saya lebih konsisten dan disiplin menabung. Jelas saja, karena dalam arisan tersebut, semua anggota tidak diperbolehkan terlambat membayar iuran. Makanya, mau tidak mau, saya harus menyisihkan sejumlah uang tersebut setiap harinya.
Pertama kali dapat giliran narik arisan, senengnya minta ampun. Bagaimana tidak, untuk menabung uang 5 jutaan, saya biasanya membutuhkan waktu berbulan-bulan. Lah ini, kebetulan lagi beruntung dapat nomer kocokan yang awal, sehingga hanya dalam waktu satu bulan, saya bisa mendapatkan uang sebesar itu. Setelah setahun, arisan tersebutpun selesai. Pihak penanggung jawab mulai mengadakan lagi, dan saya yang sudah merasakan banget keuntungannya, langsung saja daftar dua nama.
Pengalaman arisan saya terus berlanjut. Di kampung saya sendiri saya mulai berani mengikuti arisan yang lebih besar lagi, yakni Rp. 200.000 per sepuluh sehari (Rp. 600.000 per bulan) dengan pendapatan total 6 jutaan per setahun. Setelah sukses, sayapun tertarik mencoba yang lebih besar lagi yakni Rp. 1.500.000 per bulan dengan pendapatan 20 jutaan per setahun. Biasanya setelah mendapatkan arisan, saya langsung membelikan emas. Karena menurut saya, harga emas kan terus naik setiap tahunnya, jadi lumayanlah buat investasi jangka panjang.
Tidak hanya itu saja, saya juga ikut arisan lebaran yang diadakan tetangga. Dalam arisan tersebut, kita ditarik iuran setiap minggunya 5000 dan akan diberikan pada pertengahan puasa berupa uang sejumlah yang kita tabungkan. Jadi lumayan sekali, tidak usah mikir lagi buat beli perlengkapan menyambut lebaran. Ada lagi arisan lebaran yang setiap minggunya bayar uang 5000, trus setiap lebaran mendapatkan daging berapa kilo gitu (lupaaa) atau kebutuhan pokok (gula, minyak, beras, kue, dan lain-lain yang jumlahnya senilai dengan uang yang dikumpulkan). Keren banget khan? Jadi setiap lebaran, saya nggak perlu pusing mikirin belanja, kan sudah ada daging. Dan, kebutuhan pokok dari arisan lebaran juga bisa dijadikan tambahan buat zakat atau oleh-oleh di kampung.
Meski saya merasakan manfaat arisan, namun ada beberapa orang yang berpendapat begini, “ah rugi sekali ikut arisan, duit kita kan ada yang diambil sama penyelenggaranya”. Okey dech, coba dipikirin, menjadi PJ arisan tentu tidak mudah bukan? Setiap harinya dia musti menarik iuran dari rumah ke rumah selama setahun lamanya. Jadi menurutku, uang yang diterima PJ di hari pertama kocokan merupakan gajinya selama setahun. Eits, tapi ada juga loh PJ arisan yang tidak menggunakan sistem tersebut (nomer 0 untuk PJ). Jadi, PJ mendapatkan uang dari kerelaan si anggota yang mendapatkan arisan atau istilahnya uang terima kasih.
Keuntungan Arisan
Arisan apapun jenisnya, dia sangat membantu saya dalam mewujudkan impian. Berkat telaten mengikuti arisan selama bertahun-tahun, akhirnya saya berhasil membeli tanah dan membangun kos-kosan loh. Berikut ini saya jelaskan keuntungan mengikuti arisan :
• Menyambung tali silaturrahmi
• Membuat kita lebih disiplin dan bertanggung jawab
• Membuat kita lebih cerdas merencanakan dan mengatur keuangan
• Mencapai target lebih cepat, terutama jika mendapatkan arisan nomor awal
• Lebih disayang suami he he he… karena saya berhasil menyisihkan sedikit dari uang belanja menjadi sesuatu yang bernilai besar
• Lebih disayang mertua tentunya (ya iyalah… mertua mana yang tidak senang punya menantu pinter ngatur uang belanja pemberian anaknya)
• Apalagi ya? Pokoknya banyak banget dech keuntungannya… (sampai lupa)
* Ada anggota yang nakal atau mau enaknya saja (kadang setelah narik jadi malas bayar), maka penting banget untuk PJ memilih anggota arisan yang amanah
• Menyambung tali silaturrahmi
• Membuat kita lebih disiplin dan bertanggung jawab
• Membuat kita lebih cerdas merencanakan dan mengatur keuangan
• Mencapai target lebih cepat, terutama jika mendapatkan arisan nomor awal
• Lebih disayang suami he he he… karena saya berhasil menyisihkan sedikit dari uang belanja menjadi sesuatu yang bernilai besar
• Lebih disayang mertua tentunya (ya iyalah… mertua mana yang tidak senang punya menantu pinter ngatur uang belanja pemberian anaknya)
• Apalagi ya? Pokoknya banyak banget dech keuntungannya… (sampai lupa)
Kerugian Arisan (Inilah, maka penting banget Ikut arisan pada penyelenggara yang terpercaya)
* Penanggung jawap tidak amanah* Ada anggota yang nakal atau mau enaknya saja (kadang setelah narik jadi malas bayar), maka penting banget untuk PJ memilih anggota arisan yang amanah
Tips memilih arisan yang tepat
Okey dech, dari pengalaman saya mengikuti aneka jenis arisan, berikut ini beberapa tips sukses ikut arisan :
1. Pilihlah PJ (penangggung jawab) arisan yang berpengalaman dan terpercaya
2. Pilihlah jenis arisan yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan, misalnya untuk kebutuhan pokok hari raya yang melonjak, kita bisa antisipasi dengan ikut arisan barang, atau misalkan kemampuan kita hanya cukup ikut arisan 5 ribuan sehari, ya tidak usah memaksakan diri ikut arisan 10 ribuan per hari atau lebih.
3. Jangan memaksakan diri ikut arisan hanya karena ingin terlihat “wow”, tapi benar-benar niatkan untuk menabung. In sya Allah lebih aman dan berkah
4. Hitung ulang pendapatan dan pengeluaran harian Anda untuk memastikan kemampuan Anda dalam membayar arisan setiap harinya. Ingat! Arisan bukan untuk sehari atau dua hari, tapi setahun atau bahkan lebih karena itu rencanakan dengan baik.
5. Gunakan hasil arisan dengan bijak. Percuma saja kita susah-susah menabung, kalau hasilnya cuma buat foya-foya.
6. Sisihkan biaya tak terduga setiap bulannya. Biaya ini digunakan apabila sewaktu-waktu ada kebutuhan mendadak, misalnya harus pulang kampung, sakit, dan lain-lain yang membutuhkan biaya. Nah, Anda tidak perlu mengambil uang dari kantong Anda, karena biaya tak terduga itulah yang bisa Anda gunakan.
7. Tentukan tujuan. Setiap orang pasti punya tujuan ketika memutuskan ikut arisan, misalnya : untuk beli motor, untuk biaya haji, bangun rumah, atau yang lainnya. Nah, hitung dengan cermat, mau berapa lama ikut arisan dan berapa jumlah arisan yang harus diikuti agar tujuan cepat tercapai?
8. Jangan lupa sedekah biar lebih berkah. Ketika menerima arisan, ambil sebagian untuk disedekahkan pada keponakan, saudara atau tetangga yang kekurangan.
Okey dech, dari pengalaman yang saya ceritakan diatas, semoga ada pelajaran yang bisa dipetik didalamnya. Jadi, apakah Arisan, Cara Menabung yang Menyenangkan?
1. Pilihlah PJ (penangggung jawab) arisan yang berpengalaman dan terpercaya
2. Pilihlah jenis arisan yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan, misalnya untuk kebutuhan pokok hari raya yang melonjak, kita bisa antisipasi dengan ikut arisan barang, atau misalkan kemampuan kita hanya cukup ikut arisan 5 ribuan sehari, ya tidak usah memaksakan diri ikut arisan 10 ribuan per hari atau lebih.
3. Jangan memaksakan diri ikut arisan hanya karena ingin terlihat “wow”, tapi benar-benar niatkan untuk menabung. In sya Allah lebih aman dan berkah
4. Hitung ulang pendapatan dan pengeluaran harian Anda untuk memastikan kemampuan Anda dalam membayar arisan setiap harinya. Ingat! Arisan bukan untuk sehari atau dua hari, tapi setahun atau bahkan lebih karena itu rencanakan dengan baik.
5. Gunakan hasil arisan dengan bijak. Percuma saja kita susah-susah menabung, kalau hasilnya cuma buat foya-foya.
6. Sisihkan biaya tak terduga setiap bulannya. Biaya ini digunakan apabila sewaktu-waktu ada kebutuhan mendadak, misalnya harus pulang kampung, sakit, dan lain-lain yang membutuhkan biaya. Nah, Anda tidak perlu mengambil uang dari kantong Anda, karena biaya tak terduga itulah yang bisa Anda gunakan.
7. Tentukan tujuan. Setiap orang pasti punya tujuan ketika memutuskan ikut arisan, misalnya : untuk beli motor, untuk biaya haji, bangun rumah, atau yang lainnya. Nah, hitung dengan cermat, mau berapa lama ikut arisan dan berapa jumlah arisan yang harus diikuti agar tujuan cepat tercapai?
8. Jangan lupa sedekah biar lebih berkah. Ketika menerima arisan, ambil sebagian untuk disedekahkan pada keponakan, saudara atau tetangga yang kekurangan.
Okey dech, dari pengalaman yang saya ceritakan diatas, semoga ada pelajaran yang bisa dipetik didalamnya. Jadi, apakah Arisan, Cara Menabung yang Menyenangkan?
Loading...