Bahaya Menggunjing (suka bergosip) harus kita ketahui, karena saat ini gosip sudah menjadi santapan sehari-hari. Orang sudah tidak ada risihnya membicarakan aib orang lain, contohnya bisa dilihat di televisi. Setiap hari, mereka berlomba-lomba menyiarkan acara yang bertajuk infotainment. Dan parahnya lagi, masyarakat kita justru menikmatinya tanpa merasa berdosa sedikitpun. Dalam kehidupan sehari-hari juga demikian, seseorang bisa dengan entengnya menggunjing atau ngrasani seseorang yang lain tanpa ada beban sedikitpun. Bahkan kalau boleh dikatakan, gosip merupakan sesuatu yang dicari. (Baca juga : Gosip, apakah itu?)
Menggunjing atau nggosip merupakan kebiasaaan yang sering dilakukan ketika bersama dengan teman-teman, tetangga, atau saudara. Menggunjing dalam islam disebut ghibah yang merupakan perbuatan dosa atau maksiat. Menggunjing, menggosip atau membicarakan aib orang lain merupakan perbuatan yang dilarang dalam islam, sebagaimana hadits berikut Dalam satu riwayat dari Abu Hurairah, terdapat percakapan sahabat dengan Rasulullah Saw. “Apakah ghibah itu?” tanya seorang sahabat. “Ghibah adalah memberitahu kejelekan orang lain!” jawab Rasul. “Kalau keadaaannya memang benar?” tanya sahabat lagi. ”Jika benar itulah ghibah, jika tidak benar itulah dusta!” tegas Rasulullah. “Tahukah kamu apa ghibah itu? Para sahabat menjawab, “Allah dan rasulNya lebih mengetahui.” Beliau bersabda, “Menyebut-nyebut sesuatu tentang saudaramu hal-hal yang dia tidak sukai.” (HR. Muslim).
Menggunjing atau nggosip merupakan kebiasaaan yang sering dilakukan ketika bersama dengan teman-teman, tetangga, atau saudara. Menggunjing dalam islam disebut ghibah yang merupakan perbuatan dosa atau maksiat. Menggunjing, menggosip atau membicarakan aib orang lain merupakan perbuatan yang dilarang dalam islam, sebagaimana hadits berikut Dalam satu riwayat dari Abu Hurairah, terdapat percakapan sahabat dengan Rasulullah Saw. “Apakah ghibah itu?” tanya seorang sahabat. “Ghibah adalah memberitahu kejelekan orang lain!” jawab Rasul. “Kalau keadaaannya memang benar?” tanya sahabat lagi. ”Jika benar itulah ghibah, jika tidak benar itulah dusta!” tegas Rasulullah. “Tahukah kamu apa ghibah itu? Para sahabat menjawab, “Allah dan rasulNya lebih mengetahui.” Beliau bersabda, “Menyebut-nyebut sesuatu tentang saudaramu hal-hal yang dia tidak sukai.” (HR. Muslim).
Bahkan begitu buruknya orang yang suka menggunjing atau ghibah, Allah memberinya sebutan bagi penggosip atau penggunjing seperti “memakan bangkai saudaranya sendiri” sebagaimana ditegaskan Allah SWT dalam Al-Quran:
"Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yaang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang." (QS 49:12)
Bahkan Rasulullah menjelaskan bahaya menggunjing dalam sebuah hadits berikut :
“Pada malam Isra’ mi’raj, aku (Rasulullah Saw) melewati suatu kaum yang berkuku tajam yang terbuat dari tembaga. Mereka mencabik-cabik wajah dan dada mereka sendiri. Lalu aku bertanya pada Jibril, `Siapa mereka?’ Jibril menjawab, `Mereka itu suka memakan daging manusia, suka membicarakan dan menjelekkan orang lain, mereka inilah orang-orang yang gemar akan ghibah!’ (HR Abu Daud berasal dari Anas bin Malik).
Lalu, apa yang harus dilakukan apabila mengetahui kecacatan saudara, teman, atau siapapun yang ada di sekitar kita?
“Tiada seseorang yang menutupi cacat seseorang di dunia, melainkan kelak di hari kiamat Allah pasti akan menutupi cacatnya” (HR. Muslim).
Semoga informasi tentang bahaya menggunjing diatas dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi kita semua dan yang pasti menjauhkan kita dari perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT. Wallahu a'lam bish-shawab.*
Loading...