Beberapa pekan lalu, publik mungkin masih berduka dengan meninggalnya sosok komedian yang sering mengundang tawa, Olga Syahputra. Dalam usia yang masih muda, sukses yang membumbung tinggi, dan kekayaan melimpah Allah memanggilnya. Sungguh, siapapun mungkin tak pernah menyangka jika semuanya akan berakhir seperti ini. (BAca juga : Aneka tips Cerdas Memasak di dapur yang keren)
Kematian, tidak ada satupun yang mampu menghindarinya. Sekuat apapun, sekaya apapun, dan sesukses apapun kita, kematian akan tetap menyapa. Kita tidak pernah tahu, kapan maut akan menjemput kita. Entah nanti, besok, lusa, atau kapan? Namun kematian orang yang kita kenal sudah cukup menjadi pengingat dan penyadar atas kelalaian kita. Kematian membuat kita harus menyadari bahwa kita akan mengalami hal yang sama dengannya (almarhum) dan akan kembali menghadap Allah SWT.(Jurus ampuh menaklukkan hati dan dompet suami)
Dunia hanyalah panggung kecil, lahan mencari bekal saat menghadap Allah SWT, sedangkan akhirat adalah tempat terakhir, dimana kita akan kekal dan abadi disana. Jadi, sudahkah kita mencari bekal sebanyak-banyaknya untuk menuju alam akhirat kita? Ataukah dunia terlalu indah dan mempesona, sehingga menyibukkan dan melalaikanmu akan tujuan hidup yang sesungguhnya?
Jika dunia menyilaukan dan melalaikanmu, maka lakukan satu hal sesuai tuntunan Rasulullah berikut :
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan.” (HR. An Nasai, Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad.)
Yang dimaksud kelezatan diatas adalah kelezatan dunia. Jadi dengan banyak mengigat kematian saudara kita, maka kita akan lebih menghargai sisa usia kita dan berusaha menggunakannya untuk mencapai bekal terbaik menuju alam abadi, akhirat. Banyak mengingat kematian juga membuat diri menjadi lebih baik lagi dalam menjalani kehidupan.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Perbanyaklah banyak mengingat pemutus kelezatan (yaitu kematian) karena jika seseorang mengingatnya saat kehidupannya sempit, maka ia akan merasa lapang dan jika seseorang mengingatnya saat kehidupannya lapang, maka ia tidak akan tertipu dengan dunia (sehingga lalai akan akhirat).” (HR. Ibnu Hibban dan Al Baihaqi, dinyatakan hasan oleh Syaikh Al Albani).
Dari kematian Olga Syahputra, kita bisa mengambil secuil pelajaran yang sangat berharga, diantaranya :
Kematian, tidak ada satupun yang mampu menghindarinya. Sekuat apapun, sekaya apapun, dan sesukses apapun kita, kematian akan tetap menyapa. Kita tidak pernah tahu, kapan maut akan menjemput kita. Entah nanti, besok, lusa, atau kapan? Namun kematian orang yang kita kenal sudah cukup menjadi pengingat dan penyadar atas kelalaian kita. Kematian membuat kita harus menyadari bahwa kita akan mengalami hal yang sama dengannya (almarhum) dan akan kembali menghadap Allah SWT.(Jurus ampuh menaklukkan hati dan dompet suami)
Dunia hanyalah panggung kecil, lahan mencari bekal saat menghadap Allah SWT, sedangkan akhirat adalah tempat terakhir, dimana kita akan kekal dan abadi disana. Jadi, sudahkah kita mencari bekal sebanyak-banyaknya untuk menuju alam akhirat kita? Ataukah dunia terlalu indah dan mempesona, sehingga menyibukkan dan melalaikanmu akan tujuan hidup yang sesungguhnya?
Jika dunia menyilaukan dan melalaikanmu, maka lakukan satu hal sesuai tuntunan Rasulullah berikut :
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan.” (HR. An Nasai, Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad.)
Yang dimaksud kelezatan diatas adalah kelezatan dunia. Jadi dengan banyak mengigat kematian saudara kita, maka kita akan lebih menghargai sisa usia kita dan berusaha menggunakannya untuk mencapai bekal terbaik menuju alam abadi, akhirat. Banyak mengingat kematian juga membuat diri menjadi lebih baik lagi dalam menjalani kehidupan.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Perbanyaklah banyak mengingat pemutus kelezatan (yaitu kematian) karena jika seseorang mengingatnya saat kehidupannya sempit, maka ia akan merasa lapang dan jika seseorang mengingatnya saat kehidupannya lapang, maka ia tidak akan tertipu dengan dunia (sehingga lalai akan akhirat).” (HR. Ibnu Hibban dan Al Baihaqi, dinyatakan hasan oleh Syaikh Al Albani).
Dari kematian Olga Syahputra, kita bisa mengambil secuil pelajaran yang sangat berharga, diantaranya :
Kesehatan adalah yang utama
Siapapun pasti tahu bahwa kesehatan adalah nomor satu. Dengan tubuh yang sehat, kita bisa melakukan banyak hal. Oleh karena itu, jagalah kesehatanmu dan jangan pernah mengabaikannya hanya karena tawaran materi yang menggiurkan. Allah SWT memberikan nikmat sehat kepada kita, kewajiban kita adalah mensyukurinya dengan menjaganya. Jadi, jangan pernah sia-siakan nikmat sehatmu ya!
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".(QS: Ibrahim Ayat: 7)
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".(QS: Ibrahim Ayat: 7)
Jadilah orang yang menginspirasi karena kebaikan
Selama nyawa masih bersarang di badan, selama itulah kita masih berkesempatan memanfaatkan untuk kebaikan. Karena itu, manfaatkanlah sebaik-baiknya!
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya :“Barangsiapa yang menyeru kepada sebuah petunjuk maka baginya pahal seperti pahala-pahala orang-orang yang mengikutinya, hal tersebut tidak mengurangi akan pahala-pahala mereka sedikitpun dan barangsiapa yang menyeru kepada sebuah kesesatan maka atasnya dosa seperti dosa-dosa yang mengikutinya, hal tersebut tidak mengurangi dari dosa-dosa mereka sedikitpun”(HR. Muslim)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya :“Barangsiapa yang menyeru kepada sebuah petunjuk maka baginya pahal seperti pahala-pahala orang-orang yang mengikutinya, hal tersebut tidak mengurangi akan pahala-pahala mereka sedikitpun dan barangsiapa yang menyeru kepada sebuah kesesatan maka atasnya dosa seperti dosa-dosa yang mengikutinya, hal tersebut tidak mengurangi dari dosa-dosa mereka sedikitpun”(HR. Muslim)
Banyak-banyaklah Bertaubat
Disadari atau tidak, setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan. Bertaubat adalah jalan terbaik untuk meminta ampun atas kesalahan kita. Jadi, selama nyawa masih menetap dalam raga kita, banyak-banyaklah bertaubat kepada Allah. Jangan sampai kesempatan bertaubat itu tertutup oleh datangnya kematian, karena yang ada hanyalah penyesalan yang tak berguna.
Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda: “Setiap Bani Adam pasti pernah bersalah, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang bertaubat” (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, & Al-Hakim)
Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda: “Setiap Bani Adam pasti pernah bersalah, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang bertaubat” (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, & Al-Hakim)
Banyak bersedekah
Selama hidup di dunia, berbanyaklah bersedekah, karena kelak ketika kematian menyapa, amalan kebaikan tersebut takkan pernah terputus pahalanya untuk kita.
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)
Yakinlah bahwa hidup hanyalah Sementara
Popularitas dan kesuksesan seringkali menghanyutkan manusia sehingga lupa akan kematian. Virus “merasa akan hidup selamanya” membuat hati mati dari mengingat Allah, Sang Pemilik Kehidupan. Hidup ini teramat singkat, karena itu jangan sia-siakan, isi dengan sesuatu yang bermanfaat untuk bekal menuju kehidupan abadi.
Semoga kematian orang-orang terdekat yang sudah mendahului kita dapat meninggalkan pelajaran yang berharga bagi kita semua.
Semoga kematian orang-orang terdekat yang sudah mendahului kita dapat meninggalkan pelajaran yang berharga bagi kita semua.
Loading...