Pernahkah kalian melakukan perbuatan dosa, baik kecil maupun besar? Saya yakin pasti pernah, karena sejatinya tidak ada satupun manusia yang terbebas dari dosa. Manusia bukanlah makhluk yang ma’shum atau terjaga dari salah dan dosa, sehingga pastilah pernah melakukan suatu dosa, baik ucapan, maupun perbuatan.
Anas Bin Malik radhiyallahu 'anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda yang artinya :
"Setiap anak Adam sering melakukan dosa dan sebaik-baiknya orang yang melakukan dosa adalah orang-orang yang bertaubat". (HR. Ibnu Majah, no. 4251, dan dihasankan oleh Al-Albani)
Hadits diatas menyebutkan bahwa setiap Anak Adam pasti sering melakukan dosa, namun demikian Allah SWT dengan rahmatNya selalu membuka pintu maafnya bagi siapapun yang bertaubat dari segala dosa dan kesalahan.
Jangan abaikan Dosa Kecil
Ingin tahu, apa yang terjadi pada kita ketika melakukan perbuatan dosa? Simak penjelasan Nabi Muhammad SAW dalam sebuah hadits yang artinya :
“Ketika seorang mukmin berbuat suatu dosa, dosa itu menjadi sebuah noda hitam pada hatinya. Jika ia menyesalinya (memohon ampunan) hilanglah noda itu. Jika ia tidak menyesali perbuatan itu maka noda itu akan membesar dan membesar sehingga menutupi seluruh hatinya.”
Allah SWT menjelaskan dalam firman-Nya, “Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu telah menutupi hati mereka“ (Al-Muthaffifin:14).
Meskipun Allah selalu membuka pintu maaf bagi hambaNya yang bertaubat, namun bukan berarti kita bisa mengulang terus kesalahan dan dosa. Karena taubat disini bukan berarti meminta maaf saja, akan tetapi berjanji dengan sungguh-sungguh untuk tidak mengulanginya. Dosa kecil yang kita lakukan terus menerus bisa jadi justru membesar dan menumpuk tanpa kita sadari.
Faktor-faktor yang mengubah dosa kecil menjadi besar
Apa sajakah faktor yang mengubah dosa kecil menjadi dosa besar? Simak berikut ini :
1. Melakukan dosa secara terus menerus
Meskipun dosa kecil bisa terhapuskan dengan amalan soleh yang kita lakukan, namun jika terus menerus bisa jadi menumpuk dan menjadi dosa besar yang tak terampuni. Karena itu, jangan sia-siakan ampunan Allah dnegan mengulang dan mengulang terus perbuatan dosa.
2. Menganggap remeh perbuatan dosa yang dilakukan
Rasulullah saw telah bersabda:
“Berhati-hatilah kalian terhadap dosa kecil, sebab jika ia berkumpul dalam diri seseorang akan dapat membinasakannya.” (HR ahmad dan Thabrani dalam Al Awsath).
Dalam hadits lain juga disebutkan bahaya menganggap remeh perbuatan dosa, yakni :
“Sesungguhnya kalian semua melakukan suatu perbuatan yang kalian pandang lebih kecil dari pada biji gandum padahal di masa Nabi saw kami menganggapnya sebagai sesuatu yang dapat membinasakan. “(HR Al-Bukhari).
3. Merasa senang dan bangga terhadap dosa yang diperbuat
Adakalanya seseorang merasa bangga dan senang dengan perbuatan yang dilarang Allah, misalnya pacaran, gosip, menghina orang lain, berhasil membalaskan dendam, dan lain sebagainya. Rasa senang terhadap dosa tersebut membuat seseorang enggan bertaubat.
4. Menceritakan perbuatan dosa kepada orang lain, padahal Allah SWT sudah menutupnya.
“Seluruh umatku akan dimaafkan kecuali orang yang terang-terangan dalam dosa (al mujahirun), termasuk terang-terangan dalam dosa ialah seorang hamba yang melakukan dosa dimalam hari lalu Allah menutupinya ketika pagi, namun ia berkata: “Wahai fulan aku tadi malam telah melakukan perbuatan begini dan begini!” (HR Muslim)
5. Pelopor keburukan
Dalam hadis dari Jarir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Siapa yang mempelopori satu kebiasaan yang buruk dalam islam, maka dia mendapatkan dosa keburukan itu, dan dosa setiap orang yang melakukan keburukan itu karena ulahnya, tanpa dikurangi sedikitpun dosa mereka.” (HR. Muslim).
Semoga informasi diatas dapat menjadi pengendali bagi kita semua agar terhindar dari perbuatan dosa.
Loading...