Permasalahan menantu dengan mertua sudah bukan rahasia lagi, karena hampir semua pasangan menikah akan mengalaminya. Kehadiran mertua kadang bisa membantu menjaga keutuhan rumah tangga, namun kadangpula sebaliknya, menjadi pemicu percekcokan bahkan perceraian.(Apa sich yang diinginkan Mertua? Intips yuk!)
Ya, mungkin tidak semua pasangan mengalami masalah yang buruk dengan mertua, namun bukan berarti akan terhindar masalah dengan keluarga besarnya. Pada intinya, kita harus memahami bahwa semua orang yang dekat dengan kita bisa jadi merupakan ujian Allah untuk kita semua, sehingga apapun yang terjadi harus disikapi dengan sabar dan ikhlas. Nah, berikut ini merupakan tipe-tipe mertua yang seringkali menjadi akar permasalahan bagi pasangan suami istri :
a. Mertua Cerewet
Predikat “cerewet” memang seringkali menempel pada sosok mertua, terutama mertua perempuan. Mertua tipe ini paling sering dikeluhkan para menantu, bahkan sering membuat para menantu menjadi pusing dan stres. Umumnya, mertua tipe ini tidak akan pernah berhenti mengamati dan memperhatikan urusan keluarga anak dan menantunya, misalnya dalam masalah pengasuhan anak, pelayanan terhadap suami, gaya hidup menantu, masalah keuangan keluarga, dan masalah lainnya. Tipe mertua seperti ini akan berhenti membuat masalah apabila semua keinginannya sudah kita turuti. (Jurus Ampuh Menghadapi Tipe Mertua yang Menyebalkan)
b. Mertua Pendiam
Tipe mertua pendiam merupakan kebalikan dari sifat mertua cerewet. Meskipun terlihat lebih gampang dihadapi, namun sebenarnya mertua tipe ini cukup sulit ditebak isi hatinya. Orang yang pendiam biasanya cenderung tertutup dan suka memendam perasaannya, namun umumnya lebih serius dan sensitif. Jadi, sebagai menantu haruslah hati-hati dalam bersikap dan teruslah berusaha memahami keinginannya.
c. Mertua Tukang Gosip
Memiliki mertua tipe ini tentu sangat menyebalkan, terutama bagi menantu yang tinggal satu atap dengan mertua. Bagaimana tidak? Apa saja yang dilakukan menantu selalu saja menjadi bahan gunjingan dengan tetangga atau keluarga besarnya. Kalau yang jadi gunjingan itu adalah hal yang baik sich tidak jadi masalah, tapi bagaimana jika gunjingan tersebut justru membuat telinga panas? Marah atau kecewa sudah tentu, namun apa iya Anda mau melampiaskan kekesalan dan kemarahan Anda kepada mertua.
d. Mertua yang Manja
Orang tua mana sih yang tidak ingin dimanja, apalagi sama anak, cucu, dan menantunya. Mertua tipe ini umumnya cukup merepotkan, karena bisa dikatakan mirip dengan anak kecil. Inginnya selalu dimanja dan diperhatikan, sehingga ada sedikit tindakan yang menyakitinya maka dia akan merasa tidak diperhatikan, sedih, menangis, bahkan tak jarang pula mereka melakukan mogok (bicara, makan, atau berkomunikasi). Kondisi tersebut tentulah membuat repot banyak orang, bukan?.
e. Mertua Pencemburu
Mertua tipe ini umumnya akan cemburu kepada menantunya, adapula yang menganggap menantu adalah saingannya dalam merebut perhatian suami. Padahal, sudah seharusnya mertua menyadari bahwa anaknya sudah berkeluarga yang artinya wajib bertanggungjawab atas keluarganya. Perasaan cemburu umumnya akan berakibat pada tindakan yang kurang menyenangkan, misalnya marah, menjelek-jelekan, menghina, dan lain sebagainya.
f. Mertua Perfeksionis
Mertua tipe ini biasanya menginginkan semuanya serba perfeks atau sempurna dan tidak boleh ada yang kurang. Dalam memilih menantupun dia maunya juga yang perfect dan tentunya harus bisa memberikan yang terbaik untuknya. Padahal kalau dipikir-pikir, mana ada manusia yang sempurna di dunia ini? Setiap orang pasti memiliki sisi kelebihan dan juga kekurangan. Label perfeks hanyalah setitik kesombongan yang dimiliki manusia, sehingga mertua tipe ini umumnya memiliki sifat egois. Hal itu bisa dilihat dari sifatnya yang suka mementingnya kehendaknya tanpa memikirkan perasaan atau imbasnya pada orang lain.
Selain tipe mertua yang tersebut diatas, tentunya masih banyak tipe-tipe lainnya. Apapun tipe mertua yang akan Anda hadapi, tetaplah optimis bahwa kalian pasti bisa memenangkan hatinya. Semoga bermanfaat!
source
Loading...
This is dummy text. It is not meant to be read. Accordingly, it is difficult to figure out when to end it. But then, this is dummy text. It is not meant to be read. Period.