Cinta Putih Zahraa - Hampir semua orang pasti merasa tersanjung dan bahagia ketika mendapatkan pujian, sebaliknya mereka akan meradang dan tak terima ketika ada yang mencelanya. Tapi inilah hidup, adakalanya kita dipuji dan adakalanya kita dicela atau dicaci. Kalau Anda ingin hanya mendapatkan pujian saja, maka itu hanya akan ada dialam mimpi. Kenapa demikian? Karena Rasulullah Muhammad Shalallahi Alaihi wasallam saja yang sudah mulia dan sempurna akhlaknya, masih ada yang mencela dan menghina. Lalu siapalah Anda kok ingin selalu dipuji dan ogah dicela? Pengen Lepas Dari Jerat Riba, Ini 7 Ujian Berat yang Harus Anda Hadap
mengejar pujian orang/http://breakpoint.t195.net |
Sobat, hiduplah biasa-biasa saja, jangan pernah mengejar pujian orang, karena sungguh pujian orang itu hanya sepanjang lidahnya saja. Tak akan mungkin orang memuji Anda setiap hari. Sungguh, Anda akan merasa lelah jika hidup hanya mengejar pujian orang. Lelah di dunia dan juga di akhirat, karena pujian di dunia tak akan pernah abadi, bahkan di akhirat Anda akan menjadi orang yang merugi akibat melakukan sesuatu bukan semata karena Allah Subhanallahu Wa Taala, tapi hanya sekedar mencari pujian saja atau yang biasa disebut Riya’. Ada beberapa contoh perbuatan riya’, mislanya : bersedekah karena ingin dipuji sebagai dermawan, menolong orang demi disebut berhati mulia, ibadah demi dianggap alim, dan lainnya. Riya’dalam beribadah sangatlah berbahaya, karena dapat menghanguskan seluruh amal ibadah kita dan memberikan dampak buruk lain di akhirat kelak. Rumah Sudah Bersih Tapi Banyak Lalat? Usir dengan Cara Alami Ini
Hadits tentang bahaya Riya’
Dari Abi Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya manusia pertama yang diadili pada hari kiamat adalah orang yang mati syahid di jalan Allah. Dia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatan (yang diberikan di dunia), lalu ia pun mengenalinya. Allah bertanya kepadanya : ‘Amal apakah yang engkau lakukan dengan nikmat-nikmat itu?’ Ia menjawab : ‘Aku berperang semata-mata karena Engkau sehingga aku mati syahid.’ Allah berfirman : ‘Engkau dusta! Engkau berperang supaya dikatakan seorang yang gagah berani. Memang demikianlah yang telah dikatakan (tentang dirimu).’ Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeret orang itu atas mukanya (tertelungkup), lalu dilemparkan ke dalam neraka. Berikutnya orang (yang diadili) adalah seorang yang menuntut ilmu dan mengajarkannya serta membaca al Qur`an. Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatannya, maka ia pun mengakuinya. Kemudian Allah menanyakannya: ‘Amal apakah yang telah engkau lakukan dengan kenikmatan-kenikmatan itu?’ Ia menjawab: ‘Aku menuntut ilmu dan mengajarkannya, serta aku membaca al Qur`an hanyalah karena engkau.’ Allah berkata : ‘Engkau dusta! Engkau menuntut ilmu agar dikatakan seorang ‘alim (yang berilmu) dan engkau membaca al Qur`an supaya dikatakan (sebagai) seorang qari’ (pembaca al Qur`an yang baik). Memang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu).’ Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeret atas mukanya dan melemparkannya ke dalam neraka. Berikutnya (yang diadili) adalah orang yang diberikan kelapangan rezeki dan berbagai macam harta benda. Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatannya, maka ia pun mengenalinya (mengakuinya). Allah bertanya : ‘Apa yang engkau telah lakukan dengan nikmat-nikmat itu?’ Dia menjawab : ‘Aku tidak pernah meninggalkan shadaqah dan infaq pada jalan yang Engkau cintai, melainkan pasti aku melakukannya semata-mata karena Engkau.’ Allah berfirman : ‘Engkau dusta! Engkau berbuat yang demikian itu supaya dikatakan seorang dermawan (murah hati) dan memang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu).’ Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeretnya atas mukanya dan melemparkannya ke dalam neraka.’”
Naudzubillah banget ya, riya’benar-benar mendatangkan kerugian besar bagi kita. Jika demikian, jangan lagi mengejar pujian orang, tapi lakukan semua perbuatan semata karena ingin meraih ridho Allah Taala. Semoga kita semua dan juga anak keturunan kita dijauhkan dari perilaku riya’. Aamiin Ya Rabb…
.
Naudzubillah banget ya, riya’benar-benar mendatangkan kerugian besar bagi kita. Jika demikian, jangan lagi mengejar pujian orang, tapi lakukan semua perbuatan semata karena ingin meraih ridho Allah Taala. Semoga kita semua dan juga anak keturunan kita dijauhkan dari perilaku riya’. Aamiin Ya Rabb…
.
Loading...