Dalam beberapa iklan televisi, kita bisa melihat cara minum yang sangat jauh dari syariat islam, misalnya minum sambil berdiri, berlari, dan lain sebagainya. Bagaimana dengan Anda, apakah minum sambil berdiri sudah menjadi kebiasaan Anda sehari-hari? Jika iya, maka hentikan kebiasaan tersebut, sebagaimana petunjuk Rasulullah Saw berikut :
Dari Anas dan Qatadah, Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya beliau melarang seseorang minum sambil berdiri, Qotadah berkata:”Bagaimana dengan makan?” beliau menjawab: “Itu kebih buruk lagi”. (HR. Muslim dan Turmidzi) (Penguat Hati Ketika Ujian Menyapa)
Dan juga dalam hadits lain yang artinya :
Bersabda Nabi dari Abu Hurairah,“Jangan kalian minum sambil berdiri ! Apabila kalian lupa, maka hendaknya ia muntahkan !” (HR. Muslim)
Jika kita minum dalam kondisi duduk, maka posisi filter penyaring akan terbuka dan akan memproses air yang masuk sebelum akhirnya disalurkan ke berbagai organ lainny dan diolah kembali hingga masuk ke kandung kemih. (Bahaya Membuang Bangkai Tikus di Jalanan)
Ibnul Qoyyim, seorang ulama yang juga pakar kesehatan dalam islam menyebutkan akibat buruk yang dapat kita alami apabila minum sambil berdiri, diantaranya tidak bisa optimal dalam memberikan kesegaran pada tubuh, akibat air yang kita minum lebih cepat turun ke organ tubuh bagian bawah. Padahal seharusnya masuk dalam lambung dan dipompa oleh jantung untuk disalurkan ke seluruh organ tubuh. (Sudah benarkah Mandi Besarmu, Sahabat)
Dr. Abdurrazzaq Al-Kailani berkata: “Minum dan makan sambil duduk, lebih sehat, lebih selamat, dan lebih sopan, karena apa yang diminum atau dimakan oleh seseorang akan berjalan pada dinding usus dengan perlahan dan lembut. Adapun minum sambil berdiri, maka ia akan menyebabkan jatuhnya cairan dengan keras ke dasar usus, menabraknya dengan keras, jika hal ini terjadi berulang-ulang dalam waktu lama, maka akan menyebabkan melar dan jatuhnya usus, yang kemudian menyebabkan disfungsi pencernaan.” (Benarkah Wanita Tercipta dari Tulang Rusuk Laki-laki)
Dr. Ibrahim Al-Rawi menyebutkan :
Pada saat manusia berdiri, maka dia berada dalam keadaan tegang. Organ keseimbangan pada pusat syaraf seseorang tengah bekerja keras agar mampu mempertahankan seluruh otot tubuhnya, sehingga seseorang bisa berdiri dengan stabil dan sempurna. Sebaliknya ketika duduk, maka syaraf seseorang berada dalam posisi tenang dan tidak tegang, sehingga sistem pencernaan berada dalam kondisi siap menerima makanan atau minuman dengan baik dan terkontrol. (Tabaruj dan Ikhtilath, kesalahan wanita yang seringkali tidak disadari)
Dr. Ibrahim Al-Rawi juga menekankan bahwa makanan dan minuman yang dikonsumsi pada saat berdiri, bisa berakibat pada refleksi saraf yang dilakukan oleh reaksi syaraf kelana (saraf otak kesepuluh) yang banyak tersebar pada lapisan endotel yang mengelilingi usus. Apabila refleksi ini terjadi secara keras dan tiba-tiba, maka dapat menyebabkan disfungsinya saraf (Vagal Inhibition) yang parah, untuk menghantarkan detak mematikan bagi jantung, sehingga menyebabkan pingsan atau mati mendadak. (Waspadai Dayuts di jjaman modern)
Dalam kondisi darurat, dimana manusia penuh sesak di tanah suci sehingga Beliau terhalang untuk duduk. Jadi hal itu bukanlah kebiasaan atau bisa dikatakan dalam kondisi darurat. Jadi cara minum dan makan yang terbaik adalah sambil duduk. Semoga bermanfaat yaa!
Dari Anas dan Qatadah, Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya beliau melarang seseorang minum sambil berdiri, Qotadah berkata:”Bagaimana dengan makan?” beliau menjawab: “Itu kebih buruk lagi”. (HR. Muslim dan Turmidzi) (Penguat Hati Ketika Ujian Menyapa)
Dan juga dalam hadits lain yang artinya :
Bersabda Nabi dari Abu Hurairah,“Jangan kalian minum sambil berdiri ! Apabila kalian lupa, maka hendaknya ia muntahkan !” (HR. Muslim)
Alasan Medis tentang Larangan Minum Sambil Berdiri
Ternyata, di dalam tubuh manusia terdapat filter (jaringan penyaring) yang bernama Sfringer, yakni suatu struktur berotot (maskuler) yang bisa membuka dan menutup. Pada saat kita duduk, filter penyaring akan terbuka, sebaliknya akan menutup kembali ketika kita berdiri. Jadi, pada saat kita minum sambil berdiri, maka filter dalam kondisi tertutup sehingga air tidak melalui penyaringan dan langsung masuk hingga ke kantong kemih. Jika air yang tidak difilter tersebut masuk ke kandung kemih, maka akan terjadi pengendapan di saluran ureter dan mengakibatkan gangguan pada ginjal, mislanya penyakit cristal ginjal.Jika kita minum dalam kondisi duduk, maka posisi filter penyaring akan terbuka dan akan memproses air yang masuk sebelum akhirnya disalurkan ke berbagai organ lainny dan diolah kembali hingga masuk ke kandung kemih. (Bahaya Membuang Bangkai Tikus di Jalanan)
Ibnul Qoyyim, seorang ulama yang juga pakar kesehatan dalam islam menyebutkan akibat buruk yang dapat kita alami apabila minum sambil berdiri, diantaranya tidak bisa optimal dalam memberikan kesegaran pada tubuh, akibat air yang kita minum lebih cepat turun ke organ tubuh bagian bawah. Padahal seharusnya masuk dalam lambung dan dipompa oleh jantung untuk disalurkan ke seluruh organ tubuh. (Sudah benarkah Mandi Besarmu, Sahabat)
Dr. Abdurrazzaq Al-Kailani berkata: “Minum dan makan sambil duduk, lebih sehat, lebih selamat, dan lebih sopan, karena apa yang diminum atau dimakan oleh seseorang akan berjalan pada dinding usus dengan perlahan dan lembut. Adapun minum sambil berdiri, maka ia akan menyebabkan jatuhnya cairan dengan keras ke dasar usus, menabraknya dengan keras, jika hal ini terjadi berulang-ulang dalam waktu lama, maka akan menyebabkan melar dan jatuhnya usus, yang kemudian menyebabkan disfungsi pencernaan.” (Benarkah Wanita Tercipta dari Tulang Rusuk Laki-laki)
Dr. Ibrahim Al-Rawi menyebutkan :
Pada saat manusia berdiri, maka dia berada dalam keadaan tegang. Organ keseimbangan pada pusat syaraf seseorang tengah bekerja keras agar mampu mempertahankan seluruh otot tubuhnya, sehingga seseorang bisa berdiri dengan stabil dan sempurna. Sebaliknya ketika duduk, maka syaraf seseorang berada dalam posisi tenang dan tidak tegang, sehingga sistem pencernaan berada dalam kondisi siap menerima makanan atau minuman dengan baik dan terkontrol. (Tabaruj dan Ikhtilath, kesalahan wanita yang seringkali tidak disadari)
Dr. Ibrahim Al-Rawi juga menekankan bahwa makanan dan minuman yang dikonsumsi pada saat berdiri, bisa berakibat pada refleksi saraf yang dilakukan oleh reaksi syaraf kelana (saraf otak kesepuluh) yang banyak tersebar pada lapisan endotel yang mengelilingi usus. Apabila refleksi ini terjadi secara keras dan tiba-tiba, maka dapat menyebabkan disfungsinya saraf (Vagal Inhibition) yang parah, untuk menghantarkan detak mematikan bagi jantung, sehingga menyebabkan pingsan atau mati mendadak. (Waspadai Dayuts di jjaman modern)
Apakah Rasulullah tidak pernah minum sambil berdiri?
Ibnu ‘Abbas radhiyallahu anhuma berkata, “Aku memberi minum kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dari air zam-zam, lalu beliau minum sambil berdiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)Dalam kondisi darurat, dimana manusia penuh sesak di tanah suci sehingga Beliau terhalang untuk duduk. Jadi hal itu bukanlah kebiasaan atau bisa dikatakan dalam kondisi darurat. Jadi cara minum dan makan yang terbaik adalah sambil duduk. Semoga bermanfaat yaa!
Loading...